Flu Babi Diduga Sampai Malaysia

PM Kamboja Desak KTT ASEAN Darurat

Kamis, 30 April 2009 – 07:25 WIB
PERIKSA PENUMPANG : Petugas kesehatan Malaysia di Kuala Lumpur International Airport memeriksa para penumpang yang baru tiba dari Los Angeles, AS. Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad (MALAYSIA SOCIETY HEALTH)
KUALA LUMPUR - Wabah flu babi kini telah mencapai kawasan Asia TenggaraSeorang warga Malaysia yang diduga terjangkit flu babi saat ini tengah menjalani pemeriksaan dan observasi di RS Sungai Buloh, Selangor

BACA JUGA: Pakistan Umumkan Kematian Usamah

''Pria tersebut belum positif flu babi karena tes masih dilakukan,'' kata Menteri Kesehatan Malaysia Liow Tiong Lai seperti dilansir Associated Press kemarin (29/4).

Mengantisipasi hal itu, pemerintah Malaysia melakukan berbagai tindakan pencegahan flu babi
Mulai penempatan tim medis di seluruh negeri hingga menjaga kebersihan peternakan babi

BACA JUGA: Berlian Biru Langka Ditaksir Rp 92 M

Hingga sekarang, 34 di antara 797 peternakan babi di negeri jiran tersebut diawasi dan menjalani tes klinis.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta segera diadakan KTT ASEAN darurat untuk mengatasi wabah flu babi
''Kita membutuhkan standar yang sama untuk mencegah dan melawan penyebaran flu babi yang sangat cepat,'' imbuhnya

BACA JUGA: Militer Satroni Taliban, Ribuan Warga Kabur



Negara-negara ASEAN sudah berpengalaman menghadapi wabah penyakitMisalnya, saat menanggulangi sindrom pernapasan akut berat (severe acute respiratory syndrome/SARS) pada 2003Kala itu, dalam beberapa pekan wabah SARS telah menjangkiti 8.000 orang di 37 negaraLebih dari 770 orang tewas, 299 di antaranya dari Hongkong.

Pantau Peternakan

Menteri Pertanian Anton Apriyantono segera mengumumkan hasil pemeriksaan sampel darah 7,2 juta populasi babi di Indonesia dua pekan mendatangHasil uji pemeriksaan darah itu untuk menentukan apakah flu babi sudah menjangkiti Indonesia

''Banyak negara mewaspadai penularan cepat penyakit iniKarena itu, kami juga memandang perlu segera memeriksa darah babiMemang butuh waktu dua pekan untuk surveiSetelah itu, hasilnya kami umumkan,'' jelasnya kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin

Dia menambahkan, instruksi telah diedarkan kepada seluruh kepala daerah, baik bupati/wali kota maupun gubernur, untuk memantau peternakan babi di daerah masing-masing''Kepala daerah juga wajib mengawasi lalu lintas perdagangan babi hidup dan daging babi segar,'' katanya.

Anton menegaskan, babi hidup dilarang dibawa dengan angkutan umumHanya babi sehat yang boleh dipotong dengan syarat disertai surat keterangan kesehatan ternakPemotongannya pun hanya boleh di rumah potong hewan (RPH).

Menurut dia, instruksi itu juga meliputi kewajiban kepala daerah menerapkan biosecurity dan sanitasi pada peternakan babiPekerja peternakan wajib bersepatu dan berkacamata khusus, serta masker hidungKotoran ternak babi, tambahnya, dilarang dibuang di sungai atau lokasi umum dan terbuka, tapi di septik tank khusus.

Tindakan itu dianggap paling memungkinkan, mengingat belum ada vaksinasi babi yang efektif''Jika ada peternakan yang terinfeksi, peternakan tersebut harus diisolasi dan segera dilakukan stamping out,'' kata Mentan

Gejala klinis babi terinfeksi virus, kata Anton, antara lain nafsu makan menurun, malas, demam, suhu tubuh tinggi, batuk-batuk, bersin, radang hidung, radang selaput mata, dan gangguan pernapasan abdominal (napas tersengal-sengal).

Penyakit infeksi virus pada babi memiliki tingkat penularan tinggi, tapi tingkat kematiannya rendahYakni, hanya empat persen dari total populasi yang terinfeksiNamun, hal itu tidak berlaku bagi manusiaPada manusia, tingkat penularan dan kematian sama tinggi

Menurut kajian para ahli, sampai kini belum ditemukan kasus flu babi di IndonesiaDia minta masyarakat proaktifKalau ada babi yang memiliki gejala seperti itu, pemiliknya harus segera melapor ke dinas peternakan atau ke dokter hewan terdekat.

Terkait hal itu, tambahnya, kemarin Menteri Perdagangan menerbitkan SK Mendag No 1977/KPTS/PD.620/IV/2009 tentang pelarangan sementara impor daging babi dan produknya

Upaya preventif juga dilakukan Departemen Luar Negeri (Deplu) pascarapat koordinasi setingkat menteri di lingkungan Menko Kesra awal pekan laluDi antaranya mengeluarkan travel advisory atau peringatan bagi warga yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke Meksiko dan Singapura''Sekiranya tidak terdapat hal yang bersifat mendesak untuk bepergian ke negara di Amerika Utara, terutama Meksiko, agar menunda atau mengubah rute,'' kata Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah.

Hingga saat ini, belum terdapat informasi WNI di luar negeri yang menjadi korban maupun diduga terserang flu babiJumlah WNI yang tercatat di seluruh Perwakilan RI adalah 3.147.211 orang dan di Meksiko 309 orangSedangkan di Amerika Serikat tercatat 50.731 jiwa(zul/AP/AFP/war/zul/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UE Berniat Perpanjang Sanksi Burma


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler