jpnn.com - LUKSEMBURG - Negara-negara Uni Eropa (UE) berencana untuk memperpanjang masa sanksi terhadap BurmaSeperti dikutip BBC, UE juga sekaligus berencana memperbaharui himbauan kepada rezim militer negeri itu untuk melepaskan para tahanan politik, termasuk tokoh terkenal Aung San Suu Kyi.
Sebagaimana disampaikan oleh beberapa orang pejabat pemerintahan, rencana itu mencuat dalam pertemuan negara-negara UE di Luksemburg, awal pekan ini
BACA JUGA: Virus Flu Babi Makin Menyebar
Namun sementara itu, dikabarkan dalam pertemuan yang diwakili para menteri luar negeri itu, UE juga bersiap untuk membuka peluang pembicaraan tingkat tinggi dengan penguasa militer Burma.Sementara, agenda lain dalam pertemuan itu sendiri adalah beberapa isu sosial di sekitar kawasan, serta urusan keorganisasian
Sanksi yang diberlakukan UE terhadap Burma sendiri, sejauh ini telah berjalan selama tiga tahun
BACA JUGA: Mendadak ke Irak, Hillary Yakin Situasi Terkendali
Antara lain yang termasuk dalam sanksi tersebut adalah larangan masuk terhadap pejabat pemerintahan Burma, embargo senjata, serta pembekuan aset negara Burma di Eropa.Sanksi-sanksi tersebut khususnya mulai diberlakukan sejak 2007 lalu, pasca tindakan represif pemerintah militer Burma terhadap aksi protes para biarawan Budha
Kini, para menteri luar negeri Eropa tersebut bersiap untuk memperpanjang lagi pemberlakuan sanksi-sanksi itu selama setidaknya satu tahun, sekaligus menggencarkan himbauan pembebasan sekitar 2000-an orang tahanan politik Burma
BACA JUGA: Finalis Miss Universe Kurang Gizi
Namun sementara itu, para diplomat Eropa ini juga menaruh harapan dengan rencana pemilihan umum yang bakal berlangsung di Burma tahun depan(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Busana Tak Pantas, Sidang Bajak Laut Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi