BACA JUGA: Pemerintah Pasti Terbitkan Perppu Tipikor
Sebelum masuk RSUP Djamil, pasien asal Padang yang menderita demam tinggi disertai sesak nafas dan kejang-kejang sejak enam hari lalu itu pernah dirawat di RS Yos Sudarso.
Anggota Tim Penanggulangan Flu Babi RSUP M Djamil Padang dr Finni Fitriani mengungkapkan, murid kelas IV SD itu masuk ke RSUP pukul 17.00 WIB dalam kondisi gawat, yaitu tidak sadarkan diri
Tak urung, tim dokter langsung memasukkannya ke ruang isolasi Lt III RSUP
BACA JUGA: Dipercepat, Munas Golkar Digelar Oktober
"Namun setelah magrib pasien meninggal," kata dr Finni FitrianiBACA JUGA: KPK Bantah Penyelesaian Secara Adat
Pihak keluarga belum diperkenankan melihat jasad "S" tadi malam.Hasil penelusuran tim dokter terungkap bahwa "S" pernah kontak dengan bule saat berlibur ke Jakarta sepekan laluNamun, keterangan ini langsung dibantah Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri"Kalau memang kontak dengan bule, kenapa bulenya tidak apa-apaJadi, sebaiknya kita tunggu dulu hasil pemeriksaan sampel darahnya ke laboratorium Depkes pusat yang akan kirim, besok (hari ini, red)," kata Rosnini kepada Padang Ekspres, tadi malam.
Soal informasi adanya dua orang saudara "S" yang masih ikut dirawat di RSUP, Rosnini mengaku tidak ada"Cuma dia saja, tidak ada yang lain yang dirawatKabarnya dia pulang liburan dari Jakarta hanya ditemani orang dekat keluarganya," jelasnya.
Menurut Rosnini, "S" bisa saja demam karena kelelahan setelah lama berlibur di Jakarta, bukan karena kontak dengan bule"Sebab kalau kelelahan dan stamina lemah, maka bisa saja diserang demam," jelasnya
Untuk antisipasi dan kewaspadaan, kata Rosnini, semua pasien yang demam dengan gejala mirip flu babi dan flu burung memang harus ditangani sesuai standar, kendati hasilnya bisa saja negatif.
Contohnya, kata dia, pasien dari Dharmasraya yang tempo hari meninggal dan dikatakan susfect flu burung, ternyata hasil laboratorium Depkes Jakarta menyatakan negatif"Tapi untuk antisipasi dan kewaspadaan, kita terapkan standar penanganan seperti pasien susfect," jelasnya.
Terpisah, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Tjandra Yoga Adhitama mengatakan, penyebab kematian bocah berusia 9 tahun berinisial S belum bisa dipastikan lantaran virus H1N1 atau tidakSebab, kata dia, hasil pemeriksaan di laboratorium Litbangkes belum keluar"Kita belum pastikan apakah kematian pasien itu karena flu babi atau tidakKita masih tunggu hasil pemeriksaannya," ujarnya, kemarinBisa jadi, kata Tjandra, kematian bocah tersebut bukan karena flu babi
Tjandra menambahkan, ada 22 tambahan kasus baru positif influenza A H1N1.Tambahan kasus sebanyak 22 orang terdiri dari 9 laki-laki dan 13 perempuanSemuanya warga negara IndonesiaLima diantaranya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeriYakni, ke Hongkong, Turki, Singapura, dan Amerika Serikat
Sebanyak 18 dari 22 kasus baru ini berasal dari JakartaMereka berinisial SM (perempuan, 18), SU (perempuan, 18), BM (laki-laki, 23), RG (laki-laki, 14), RN (perempuan, 18), CH (perempuan, 24), PA (perempuan, 24), RC (laki-laki, 18), Ra (perempuan, 6), Qa (perempuan, 14), DA (laki-laki, 25), RA(perempuan, 38), MH (perempuan, 58), Ha (laki-laki, 48), An (perempuan, 22), Fa (laki-laki, 21), Fe (perempuan, 22), dan FK (perempuan, 38)Dua pasien dari Bandung yaitu HA (perempuan, 2) dan CI (perempuan, 18)Sedangkan masing-masing satu pasien dari Surabaya dan Yogyakarta adalah HL (laki-laki, 19) dan AR (laki-laki, 18)
Dengan demikian, kata Tjandra, secara kumulatif hingga kemarin, kasus influenza A H1N1 positif di Indonesia berjumlah 86 orangTerdiri dari 52 laki-laki dan 34 perempuanRinciannya, pada 24 Juni ada 2 kasus, 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), dan 13 Juli (22 kasus)
Karena itu, Depkes mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan senantiasa membiasakan pola hidup bersih dan sehatDiantaranya mencuci tangan dengan sabun, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benarApabila sakit dengan gejala Influenza supaya mengenakan masker dan tidak beraktivitas"Jika kondisi memburuk segera pergi ke dokter," imbaunya
Pasien Flu Babi di Korsel Membaik
Sementara itu, 14 dari 28 siswa Elfa"s Music School yang positif terjangkit penyakit flu Babi di ajang asian choir contes di kota Changwon, propinsi Gingnam, Korea selatan telah dinyatakan membaikMereka juga berharap segera pulang.
Sebagaimana diketahui, Elfa's Music School akan mengirim 2 grup untuk mengikuti ajang perlombaan tersebutSebab, dalam ajang itu, ada dua katagori yang diperlombakan dan dibagi dua gelombang pelaksanaanyaGelombang 1 adalah Asian Choir Games untuk katagori ethnic yang berlangsung pada 6-11 JuliSedangkan, gelombang kedua adalah World Choir Championship yang rencananya akan diikuti oleh Elfa's Singer mulai 11-17 Juli"Mereka yang sudah membaik berharap segera pulang," kata Yana Yulia saat ditemui di kediamannya di jalan bukit Cinere, kelurahan Cinere, kecamatan limo, Depok, Senin (13/7)
Untuk memenuhi undangan pertama, kata Yana, EMS mengirimkan delegasi pertama dengan jumlah 28 orang"Karena ini katagori etnik jadi yang berangkat usianya rata-rata 10 -20 tahun," jelasnya.
Saat keberangkatan, mereka tidak pernah berpikir akan terjangkit penyakit yang sudah merebak di 140 negara ituSebab, sebelumnya peserta sudah memeriksakan kondisi kesehatannya"Waktu keluar dari bandara Soul mereka juga lolos," kata Yana .
Tetapi, setelah melakukan perjalanan dari Soul ke lokasi, sebagian peserta mulai mengalami masalah kesehatan"Ya mungkin karena kecapaian perjalanan jadi mereka agak sakit, tetapi dalam kontes mereka mendapatkan medali emas," ceritanya.
Lantaran banyak yang mengalami masalah kesehatan, pihak panitia ajang Asian Choir Contes menghentikan acara"Karena dari 1500 peserta, ada sekitar 400 yang mengalami masalah kesehatanSetelah dicek air liur dan suhu tubuhnya, 12 siswa dinyatakan suspect flu babi," jelasnya
Karena itu, pihak panitia pun membatalkan acara kedua"Karena acara kedua di batalkan kita tidak jadi berangkat," paparnya.
Meski batal berangkat, namun komunikasi dengan siswa-siswi EMS tetap berlangsung"Kabar terakhir, mereka baik-baik sajaTidak perlu di khawatirkan, apalagi mereka sudah di tanggani tim medis yang baik," ucapnya.
Karena itu, Yana berharap orang tua siswa tidak panik"Pesan dari manajamen, anak-anak sudah diurus dengan baik," ujarnya
Kabar terakhir, kata Yana, Kedubes RI di Soul bersama Garuda akan memulangkan siswa yang sehat"Meraka sudah nggak betah di karantina dan ingin segera pulang," ungkapnya(kit/esh/nia/ash/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemondokan 152 Ribu Jemaah Haji Hingga 5 Km
Redaktur : Tim Redaksi