Flypower, Olahraga Perbaikan Tubuh dan Tulang

Minggu, 29 Juni 2014 – 01:52 WIB
BERGELANTUNGAN: Para peserta flypower menjajal salah satu gerakan dalam latihan. Olahraga itu bisa memperbaiki postur dan tulang. (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

jpnn.com - SURABAYA – Dewi Virtana, 30, dan Steffi, 25, menggantung dan melayang dengan seuntai kain. Kepala mereka berada di bawah dan kaki di atas mengapit kain yang terikat kuat di tiang besi. Sementara itu, tangan mereka berada di tengah dada dengan posisi namaste. Keduanya sangat fokus dan berusaha mengatur keseimbangan.

Selama sejam mereka melakukan gerakan-gerakan melayang seperti akrobatik. Dengan begitu, keseimbangan tubuh dan kelenturan otot mereka pun sangat terlihat. Dewi dan Steffi saat itu sedang mengikuti kelas flypower. Yakni, olahraga yang menggabungkan tiga jenis gerakan dari pilates, fitness, dan yoga.

BACA JUGA: Mag Harus Pede Puasa

Pilates biasa menggunakan alat matras, bola, tongkat, dan kotak boks. Fitness identik dengan alat-alat kebugaran. Kalau yoga cukup dengan matras. Berbeda denganflypower. Penggabungan tiga olahraga tersebut justru menggunakan hammock atau gendongan bayi.

Saat ini olahraga tersebut memang sedang booming di kalangan perempuan metropolis. Flypower mulai diminati karena olahraga itu cenderung lebih fun. Bermain-main seperti bayi bergelantungan.

BACA JUGA: Ternyata, Inhaler Berbahaya buat Anak-anak

Dewi pun mengaku mencoba olahraga tersebut baru tiga kali. Dia tertarik untuk mencoba olahraga pilates dengan menggunakan kain gendongan itu karena sering dibicarakan rekan-rekannya di Jakarta. Gerakan-gerakan seperti bermain-main, namun ternyata membutuhkan tenaga yang kuat.

’’Awalnya penasaran saja. Karena lihat foto-foto teman-teman saya di media sosial sering share saat melayang dengan kain. Kebetulan juga saya ingin ngecilin perut,’’ ujar Dewi.

BACA JUGA: Red Wine Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Begitu juga dengan Steffi. Saat ini perempuan pencinta berbagai olahraga tersebut justru ketagihan melakukan flypower. Meskipun dia baru enam kali menjajal, olahraga yang terkesan ekstrem itu justru membuatnya jatuh cinta.

”Dulu kan saya ikut fitness untuk pembentukan badan. Tetapi cepat bosan. Kalau pilates dengan kain seperti ini kok lebih menyenangkan,” kata Steffi. Menurut dia,flypower dengan menggabungkan tiga unsur olahraga tersebut justru lebih membutuhkan kekuatan dan konsentrasi.

Bahkan, rasa capek yang dirasakan saat berolahraga flypower membuat kondisi tubuhnya stabil dan nyaman. ’’Tidur sekarang jadi lebih pulas. Dan bisa relaksasi,’’ tambah dia.

Lindra Juniwati, instruktur flypower Sanggar Lynn’s, mengatakan bahwa olahraga dengan menggunakan alat bantu gendongan tersebut sudah booming di Amerika Serikat dengan menyebut olahraga yoga antigravitasi. Namun, tidak semua perempuan bisa melakukan gerakan tersebut. Karena itu, flypower dikembangkan dengan mendesain gerakan pilates lebih tinggi daripada fitness dan yoga.

Penggabungan olahraga pilates, fitness, dan yoga dengan menggunakan kain gendongan justru bermanfaat untuk terapi tulang punggung atau skoliosis. ’’Olahraga untuk memanjangkan, menguatkan, dan mengoreksi otot,’’ tambahnya. Selain itu, olahraga tersebut bisa membakar lemak lebih dari 500 kalori dalam sejam sehingga sangat bagus untuk membentuk tubuh ideal.

Gerakan-gerakannya pun bervariasi, ada gerakan lunges (pilates)untuk pembentukan paha, perut, dan pantat. Ada juga gerakan inversion (yoga), yaitu kepala di bawah dan kaki di atas. Lalu, gerakan kepompong untuk relaksasi, yakni seluruh tubuh masuk pada kain gendongan layaknya bayi ditimang. ”Gerakan-gerakan ini terlihat mudah, tetapi butuh tenaga yang besar,” terang dia. (ayu/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiat Seks Tetap Menyenangkan Setelah Melahirkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler