JAKARTA - Pengasapan atau fogging asal-asalan, dengan cara mengoplos sembarang pestisida berdampak fatalDi antaranya, memicu resistensi atau kekebalan terhadap nyamuk demam berdarah
BACA JUGA: Tiga Polisi Terlibat Tragedi Mesuji
Karena sudah menjadi super, nyamuk-nyamuk tersebut tidak mempan lagi dengan fogging biasa.Peneliti Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prof Supratman Sukowati menyampaikan, nyamuk-nyamuk kebal itu sudah ditemukan di tega tempat
Meski sudah mulai kebal, lanjut Supratman, namun resistensinya masih belum sempurnya
BACA JUGA: Aliran Dana Century Serempet Istana
Artinya, masih bisa diatasi dengan jenis pestisida tertentuBACA JUGA: KPK Tunggu Dokumen Resmi soal Century
Yang jelas masih ada penggantinya," tutur dia.Munculnya nyamuk-nyamuk yang sudah tidak mempan dengan sejumlah pestisida ini, dipicu perilaku manusia sendiriTerutamanya mereka yang sering melakukan fogging sembaranganPengasapan di luar kegiatan yang dikomando puskesmas, biasanya sering muncul ketika musim kampanyeFogging model ini, biasanya dilakukan asal-asalan.
"Kita menyebutnya fogging gado-gado," kata diaMaksudnya, fogging dilakukan dengan mengoplos beberapa jenis pestisidaCelakanya, penggagas fogging swasta ini mengklaim lebih bagus hasilnya.
Supratman mengingatkan, pestisida yang dioplos akan mengalami interaksi kimiawiInteraksi kimiawi inilah yang kemudian mempercepat terjadinya resistensi pada nyamukSelain itu, pengoplosan bisa merusak keseimbangan alam atau lingkunganMisalnya, asap yang dikeluarkan dari fogging "gado-gado" ini justru membunuh hewan-hewan musuh alami nyamukSeperti cicak.
Untuk itu, dia berharap dinas kesehatan kabupaten atau kota benar-benar memantau aktivitas fogging di luar kegiatan puskesmas atau institusi kesehatan resmi, seperti rumah sakit dan sejenisnyaApalagi, sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan sertifikasi tenaga foggingTujuannya untuk keamanan tenaga fogging sendiri dan masyarakat objek pengasapanJika masih belum ada petugas swasta bersertifikat, bisa meminta bantuan petugas resmi yang sudah disiapkan di tingkat puskesmas.
Secara keseluruhan, fogging yang resmi maupun yang tidak resmi, bukan termasuk upaya penanganan demam berdarah yang dianjurkanSebab, fogging hanya bersifat sementara untuk menanggulangi nyamukJika tidak ada angin besar, asap dari fogging hanya mampu melindungi sekitar 20 menit sampai 30 menitBelum lagi, ada nyamuk yang semakin pandai dengan berlindung di balik kelambu atau baju-baju untuk menghindari pengasapan.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2-PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, upaya pemerintah memerangi demam berdarah perlu kerjasama dengan masyarakatMasyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kegiatan 3M PlusYaitu menguras dan menutup bak atau penampungan air bersih, mengubur barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk aedes aegypti.
Laporan tahunan yang masuk ke Kemenkes menyebutkan, mulai Januari hingga November tahun ini, demam berdarah menyerang 49.577 orang, 404 orang di antaranya meninggal"Kecenderungan setiap tahun, angka kematian bisa kita tekan," tandasnyaNamun angka orang yang terjangkit masih sering naik dan turun(wan/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT MNP Bantah Punya Rekening Century
Redaktur : Tim Redaksi