BACA JUGA: Usaha Warteg Segera Kena Pajak
Sesuai jadwal katanya, sepanjang 2011, akan dilakukan pembebasan di Jalan Fatmawati untuk pembangunan stasiun MRT di bawah tanah"MRT tetap akan dikerjakan sesuai schedule," kata Gubernur yang akrab disapa Foke itu
BACA JUGA: Pria Tua Tewas Loncat dari Lantai 7
Menurutnya, pembangunan fisik MRT pada 2012 itu bersamaan dengan selesainya pembangunan jalan layang Antasari-Blok MBACA JUGA: 40.660 Warga Kota Bekasi Buta Huruf
Kemacetan yang mungkin terjadi bisa dialihkan ke jalan layang tersebutSehingga, beban jalan tidak terlalu berat selama pengerjaan angkutan massal berbasis rel itu berlangsung.Dikatakan pula, saat ini seluruh persiapan teknis pembangunan MRT sudah siapTermasuk upaya pembebasan lahan, sudah dalam prosesSeperti di Fatmawati, setelah lahan dibebaskan, akan segera dibangun stasiun MRT bawah tanahTermasuk jalur keluar-masuk menuju stasiun MRTUntuk ini, anggaran yang dialokasikan sekitar Rp 300 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono mengatakan, pembuatan desain teknis, pembebasan lahan di Jalan Fatmawati, juga pengaturan manajemen lalu lintas selama konstruksi di sepanjang jalur MRT, saat ini sudah berlangsungNantinya katanya, jalur MRT akan berada di pertengahan jalanSehingga untuk pengerjaan fisik jalurnya, akan ada pelebaran jalan dua meter untuk sisi kiri dan kananHal tersebut dilakukan agar pasca rel MRT selesai dipasang, luas ruas jalan yang dilalui MRT tidak berkurang.
Dijelaskan lagi, pada pembangunan jalur MRT tahap 1, dilakukan pembangunan rel dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sepanjang 15,5 kmSepanjang 10,5 km di permukaan tanah dan 5 km di bawah tanahStasiun yang berada di bawah tanah ada enam stasiun, sedangkan di permukaan ada tujuh stasiunEnam stasiun bawah tanah itu terdapat di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, serta Bundaran Hotel IndonesiaSedangkan tujuh stasiun di permukaan, ada di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, serta Sisingamangaraja.
Sekadar diketahui, dari seluruh proses pembangunan MRT, pembebasan lahan memang tahapan yang paling sulitRata-rata warga menginginkan harga pembebasan lahan lebih tinggi dibanding NJOPSehingga terjadi proses negoisasi yang cukup alot antara warga dan P2TLahan yang akan diterabas angkutan massal berbasis rel itu sendiri, tersebar di 14 kelurahan yang ada di tiga kecamatanAntara lain di Cilandak, Kebayoran Baru, serta Setiabudi.
Diketahui pula, kebutuhan lahan untuk MRT adalah sekitar 14,3 km atau sekitar 2 hektare, yang terdiri dari 187 bidangSebanyak 156 bidang berada di Kelurahan Cilandak Barat dan 31 bidang di Kelurahan Lebak BulusLahan itu antara lain dipakai untuk pembangunan stasiun serta pemasangan tiang pancangTotal dana pembebasan yang disiapkan adalah Rp 90 miliarPada 2009 lalu, dana telah dianggarkan Rp 50 miliarDan pada awal tahun, sebanyak 14 bidang di Kelurahan Lebak Bulus, disebutkan telah selesai dibebaskan dengan nilai ganti rugi Rp 5,8 miliar(aak/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga Blokir Ciledug
Redaktur : Tim Redaksi