jpnn.com - MANTAN Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, tampaknya masih menyimpan kekesalan pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, karena dikalahkan dalam Pilkada lalu. Buktinya, Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, tidak mengundang Joko Widodo dalam acara Halal Bihalal besar-besaran dengan undangan 1.000 orang yang digelar di kediamannya, Jalan Teuku Umar Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat.
"Belum bersilaturahmi dengan Jokowi. Yang lebih tua siapa?" ujar Foke, saat ditanya mengapa tidak mengundang Joko Widodo dalam Halal Bihalal, Minggu (25/8).
BACA JUGA: PKL Bisa Ditertibkan jika Disiapkan Tempat Berjualan
Foke mengatakan, saat ini dirinya sedang sibuk jadi pengamat tata ruang kota perwakilan Indonesia yang bekerjasama dengan Negara Jerman. "Iya, sekarang sibuk ke luar kota aja, di Jerman, ngurusin tata ruang," katanya.
Sementara itu, meski tak lagi menjabat sebagai gubernur, Foke tetap memiliki banyak simpatisan. Buktinya, dalam acara tersebut para tokoh yang jadi pendukungnya saat pilkada ikut hadir. Bahkan, ada juga pejabat DKI Jakarta aktif ikut hadir dalam acara itu. Mereka yakni, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arie Budiman, serta Kepala Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin.
BACA JUGA: PMP Harus Digunakan Atasi Krisis Air Bersih DKI
Tokoh lain yang hadir, yakni Ketua Fraksi Golkar Ashraf Ali, Wakil Ketua DPRD Triwisaksana, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhamad Taufik.
Anggota Komisi D dan Sekretaris DPD DKI Golkar Zainuddin, mantan wakil Ketua DPRD DKI Inggard Joshua, dan Pedangdut Rhoma Irama.
BACA JUGA: Lima Bayi Kembar, Tersisa Satu yang Masih Hidup
Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah (Pemda) Novizal, mantan Sekretaris Daerah DKI Muhayat dan mantan Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman Margani Mustar juga datang.
Turut hadir tokoh-tokoh betawi seperti Edi Nalapraya dan Effendi Yusuf. Serta anggota KPU Pusat Juri Ardiantoro dan anggota KPU DKI Aminullah.
Menurut Foke, pelaksanaan halal bihalal untuk melepaskan kangen kepada warga Jakarta dan para pejabat serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya di Jakarta. Karena, hampir sebagian besar waktunya dihabiskan di luar negeri.
"Intinya hanya silahturahmi. Saya mau lepas kangen dengan para pejabat, akademisi, politisi, pejabat dan warga Jakarta. Karena sebagian waktu saya lebih banyak di luar negeri. Sehingga komunikasi dengan mereka tidak banyak," katanya.
Meski waktunya banyak dihabiskan di luar negeri, bukan berarti dirinya melupakan Kota Jakarta yang merupakan kampung halamannya. Dia berjanji, tetap akan berada di tengah-tengah warga Jakarta untuk bersama-sama menjaga dan mengawal kemajuan pembangunan Ibukota.
"Saya akan tetap berada di tengah-tengah warga Jakarta untuk menjaga kota ini. Tidak hanya menjaga atau mengawal secara fisik, tapi juga menjaga Jakarta secara batiniah," ujarnya.
Alasan perlu dijaga secara batiniah, lanjutnya, Jakarta harus juga maju secara rohaniah. Sebab, banyak perkembangan yang berkaitan masalah perkotaan di Jakarta dapat berjalan searah dengan perkembangan mental spritual warganya.
"Kalau dalam ajaran Islam mengatakan bisa mendapat ridha Allah SWT karena umatnya meminta. Tanggung jawab saya sekarang kan bukan hanya Jakarta, tapi keseluruhan bangsa ini sekarang," tuturnya. (wok/pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Jakarta Diingatkan Soal Relokasi Pemulung
Redaktur : Tim Redaksi