jpnn.com - jpnn.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus berupaya membenahi sektor pendidikan.
Tidak hanya terfokus pada bangunan fisik sekolah, pemprov juga mulai memberikan prioritas menciptakan sekolah yang unggul dan berkualitas.
BACA JUGA: Subang dan Jember, Pilot Project Kerja Sama RI-Belanda
Hal ini yang menjadi fokus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara saat ini.
“Kita saat ini berkonsentrasi menyusun sekolah unggul, rujukan dan sekolah binaan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara Sigit Muryono, seperti diberitakan Berau Post (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Penugasan Guru PNS di Sekolah Swasta jadi Polemik
Menurutnya, sekolah unggul dan berkualitas tidak hanya dilihat dari megah atau besarnya bangunan. Tetapi, harus dilihat dari beberapa aspek standar nasional pendidikan.
Menurut Sigit, ada 8 aspek standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi untuk menciptakan sekolah unggul dan berkualitas.
BACA JUGA: Gedung SD Rusak Parah, Defisit Anggaran jadi Alasan
Di antaranya standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengolahan, standar pembiayaan atau keuangan dan standar penilaian atau evaluasi.
“Majunya pendidikan tidak diukur dari bangunan sekolahnya. Bangunan fisik itu hanya salah satu dari aspek itu. Namanya standar sarana dan prasarana. Jadi sekolah unggul itu ditentukan aspek standar nasional pendidikan. Itu yang sedang kami ciptakan,” jelasnya.
Untuk mewujudkan hal ini, kata Sigit, tidak bisa dilakukan sendiri. Tetapi harus melibatkan semua pelaku pendidikan dan stakeholders lainnya.
Bahkan baru-baru ini, lanjutnya, telah dikumpulkan para kepala bidang, kepala seksi, sekretaris, kepala sekolah dan para pengawas untuk berkoordinasi.
“Kita punya stamina dan keinginan yang sama untuk memajukan pendidikan di Kalimantan Utara. Kita siap mewujudkan visi Kalimantan Utara, yakni kini terbelakang kelak terdepan melalui pendidikan. Tentu perlu dukungan banyak pihak untuk itu,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini, ada beberapa sekolah di Kaltara yang sudah memenuhi standar nasional pendidikan. Yakni SMA 1 Tarakan dan SMK 2 Tarakan. Kedua sekolah ini sudah bersertifikat ISO. Artinya, sudah memenuhi aspek standar pendidikan.
“Nah, ini yang kita pantau terus. Karena, kalau penilaiannya menurun, sertifikasi ISO-nya bisa dicabut. Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang masih tertinggal seperti di perbatasan, kita buat penilaiannya untuk memenuhi standar nasional pendidikan,” ungkapnya. (har/fen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ortu Jangan Bangga Anak Bisa Nyanyi Lagu Orang Dewasa
Redaktur & Reporter : Soetomo