jpnn.com - jpnn.com - Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat membuat anak-anak dengan mudah terhubung dan mendapatkan informasi termasuk lagu, musik, serta hiburan lainnya.
Sayangnya, ini membuat anak-anak Indonesia menjauh dari budaya nasional dan sulit mengenal dunia hiburan untuk seusia mereka.
BACA JUGA: Pemko Kucurkan Miliaran Rupiah ke Sekolah Swasta
"Lagu-lagu anak sudah sangat berkurang daya tariknya sehingga industri musik Indonesia juga kehilangan selera mereka untuk menciptakan dan mempromosikan lagu-lagu anak. Inilah yang membuat kami, mengenalkan kembali lagu-lagu anak nasional yang pernah diciptakan Ibu Sud kepada siswa binaan kami," kata Direktur Sekolah Global Sevilla Puri Indah, Robertus Budi Setiono, saat pergelaran musik anak-anak bertajuk The Magic of Music: Tibute tu Ibu Sud, kemarin.
Menurut Robertus, lagu-lagu ciptaan Ibu Sud seperti Burung Kutilang, Naik Delman, Hai Becak, Desaku, Lihat Kebunku, Naik-nak ke Puncak Gunung, Tik-tik Bunyi Hujan, dan lainnya sarat pendidikan yang disesuaikan dengan usia anak.
Menurut penelitian, lagu-lagu orang dewasa bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangan psikologis anak-anak.
BACA JUGA: Perkuliahan di FK Berhenti, kok Bisa?
"Anak-anak yang sering mendengarkan lagu-lagu orang dewasa dikhawatirkan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang berjiwa kekanak-kanakan. Itu sebabnya, di Sekolah Global Sevilla kami wajibkan anak-anak untuk menyanyikan lagu-lagu anak nasional, salah satunya karya Ibu Sud," bebernya.
Ditambahkan, Carmanita, desainer top Indonesia yang juga cucu Ibu Sud, semua pihak harus bertanggung jawab dan peduli untuk menumbuh-kembangkan anak-anak agar bisa mengelola warisan budaya bangsa dengan baik.
BACA JUGA: Dosen Malas Tulis Karya Ilmiah, Tunjangan Dicabut
"Orang tua paling bertanggung jawab memilihkan lagu-lagu untuk anaknya. Karya lagu-lagu anak nasional sangat banyak, tinggal kesadaran orang tua mau tidak mengenalkannya kepada buah hatinya. Begitu juga sekolah, perannya sangat besar karena anak-anak biasanya lebih patuh kepada gurunya ketimbang orangtuanya," tandasnya.
Dia menambahkan, lagu-lagu anak karya Ibu Sud selalu disesuaikan dengan usia anak. Anak-anak yang dipaksakan menyanyi dengan nada tinggi serupa orang dewasa, bisa mengakibatkan pita suaranya rusak.
Parahnya, ini tidak disadari orang tua dan justru merasa bangga bila anak-anaknya bisa menyanyikan lagu orang dewasa yang nadanya tinggi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni SMK Berpeluang Kerja di Australia
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad