BACA JUGA: Incar Krakatau Steel dan Garuda
Itu dilakukan bersamaan dengan berakhirnya proses penggabungan perseroan dengan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) akhir Juli nantiBACA JUGA: Pendapatan AGIT Naik 20 Persen
Arief di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (15/4)Armand menjelaskan dari penggabungan ditargetkan keuntungan yang lebih besar dari perolehan pinjaman berupa kredit, meningkatkan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), laba bersih dan meningkatkan rasio kecukupan modal
BACA JUGA: Rangsang Konsumen, Esia Berikan Mobil
Tercatat, laba bersih diperoleh sebesar Rp 443,92 miliar (per Desember 2009) dan rasio kecukupan modal sebesar 23,56 persen“Kami berharap akhir tahun ini bisa meningkatkan aset sampai Rp 41 triliun dengan total pinjaman Rp 30 triliun,” harap ArmandSementara posisi akhir Juni nanti, diproyeksikan perseroan mampu memberikan kredit sebesar Rp 28 triliun, aset sebesar Rp 38 triliun, dan DPK mencapai Rp 30 triliunUntuk mencapai target itu, Armand mengaku UOB Buana tetap memfokuskan pada segmen ritel meski tidak mengesampingkan segmen corporate banking yang selama ini menjadi fokus UOB Indonesia“Kami akan saling melengkapi,” kata Armand.
Managing Director PT Bank UOB Buana, Safrullah Hadi Saleh menambahkan komposisi usaha bisnis yang digeluti perseroan setelah merger antara segmen ritel dan corporate banking yakni 70-80 persen untuk ritel“Kami tetap fokus ke ritel-konsumer,” kata Safrullah(vit/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... STB Resmi Luncurkan Logo Terbaru
Redaktur : Auri Jaya