JAKARTA -- Target pertumbuhan ekonomi (growth) 2011 terkoreksi dari usulan 6,3 persen menjadi 6,4 persen di DPR RIRevisi growth ini diakui pemerintah berdampak cukup besar pada asumsi makro, salah satunya yang terkoreksi adalah target pendapatan negara dari pajak.
‘’Konsekuensi 6,4 persen itu tentu penerimaan pajak harus meningkat
BACA JUGA: Matangkan Rencana Pembatasan BBM
Makanya jadi 12,05 persen atau ada penambahan target sekitar Rp3,5 triliunHatta pun mengatakan, dengan perubahan asumsi dasar makro tersebut maka baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah, harus mengalokasikan anggaran secara tepat dan benar
BACA JUGA: Indonesia Amankan Pasokan Beras Nasional
‘’Dari sisi pendapatan pajak saja terkoreksi Rp3,5 triliunBACA JUGA: Jepang Masih Ingin Miliki Inalum
Jangan untuk bepergian lagi,’’ tegas Hatta.Dengan naiknya target pendapatan negara, maka pemerintah kata Hatta harus memikirkan berbagai cara guna meningkatkan perekonomian masyarakatAspek yang paling mendasar adalah segera meningkatkan kapasitas infrastruktur dalam negeri dengan menggaet investor sebanyak mungkin.
‘’Yang paling besar itu poinnya investasiKarna kalau APBN itukan terbatas, makanya memang harus dari investasiSekarang ini kita sedang gencar-gencarnya mencari investorKita sudah menerima dari mana-mana, Jepang, Taiwan dan negara lainnya,’’ ungkap Hatta.
Dengan berbagai potensi investasi menarik dan kemudahan yang diberikan pemerintah, Hatta yakin pangsa pasar menanamkan saham di Indonesia masih sangat diminati para calon investor‘’Saya tidak bawa data pastinya, tapi yang jelas sekarang sudah melebihi targetYang penting, menilai berapa realisasi investasi jangan hanya di BKPM saja, tapi harus dilihat juga dari sektor swasta juga atau dari masyarakatnya jugaSemua ada hitung-hitungannya,’’ tegas Hatta.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulkan Pembentukan 11 KPPBC
Redaktur : Tim Redaksi