BACA JUGA: Jepang Masih Ingin Miliki Inalum
Salah satunya dengan cara mengamankan ketahanan pangan, termasuk tidak akan melakukan ekspor dan kesiapan untuk melakukan impor bahan pangan untuk memberikan jaminan ketersediaan bahan pokok bagi warga Indonesia."Kita lihat saja, Pakistan mengalami bencana banjir besar
BACA JUGA: Usulkan Pembentukan 11 KPPBC
Thailand yang tak pernah impor gula, langsung imporBACA JUGA: Lebaran Usai, Inflasi Diprediksi Rendah
Artinya dampak climate change ini nyata ada dan kita tidak ingin pasokan beras nasional kita terancam," tegas Hatta.Sehingga, apapun opsi yang bisa mengamankan pasokan beras nasional akan dilakukan pemerintahKarena pasokan beras secara internasional pun saat ini terbatas diakibatkan beberapa negara menutup kran ekspor mereka bahkan melakukan impor dalam jumlah besar.
"Apapun akan kita lakukan termasuk imporIni bukan berarti kita tidak punya stok beras, jangan sampai salah kaprahKita ingin mengamankan pasokan kalau musim tidak memihakApalagi harga beras dunia juga meningkat cepat sekaliHarga gandum juga meningkat," jelasnya.
Hingga saat ini kata Hatta, Bulog telah memiliki cadangan beras dengan membeli sekitar 1,8 juta ton berasTarget pemerintah hingga akhir tahun, Bulog memiliki cadangan beras hingga 2,5 juta ton.
"Kita akan terus tingkatkan cadangan beras ituBukan buat dimakan, tapi buat jaga-jaga kalau dampak climate change kita alami, meskipun jangan sampai itu terjadi tapi kita harus waspadaKita sekarang punya Rp1 triliun untuk cadangan beras dan Rp1 triliun untuk cadangan ketahanan pangan, ini juga belum kita gunakan," ungkap Hatta.(fuz/afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Pegawai Kemenkeu Telan Rp7,9 T
Redaktur : Tim Redaksi