jpnn.com, BERAU - Kabupaten Berau menjadi salah satu daerah di Kalimantan yang sangat getol membangun industri pariwisata.
Mereka terus mempromosikan objek wisata seperti Pulau Derawan, Kakaban, dan Maratua.
BACA JUGA: Pariwisata Sumbang 23 Persen PAD Samarinda
Selain itu, Pemkab Berau juga terus memperbaiki sarana penunjang untuk memanjakan wisatawan.
Saat ini, Pemkab Berau tengah menggagas konektivitas pariwisata dengan Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Seperti ini Cara Kemenhub Dukung Pariwisata di Padang
Sebab, Tarakan menjadi salah satu pintu masuk bagi wisatawan yang hendak berlibur ke destinasi-destinasi di Berau.
Misalnya, wisatawan asal Hong Kong yang berlibur ke objek wisata bahari Berau pada 2017 lalu.
BACA JUGA: Menanti Tuah Kelender Pariwisata untuk Genjot Turis ke Berau
Rombongan wisatawan yang menggunakan jet pribadi itu mendarat di Tarakan sebelum menuju Berau.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau Mappasikra Mappaseleng, hal itu menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Berau melalui Kaltara sulit dihitung.
Dia meyakini jumlah wisatawan yang berlibur ke Derawan dan sekitarnya lebih banyak dibanding data yang ada jika kunjungan turis yang masuk dari Kaltara digabung.
Pada 2017 lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau mencatat jumlah kunjungan sebanyak 207.780 wisatawan.
Perinciannya, sebanyak 4.376 merupakan wisatawan mancanegara dan 203.404 turis domestik.
“Kami ingin membangun komunikasi yang baik sehingga nanti dalam memberikan pelayanan wisata kepada wisatawan bisa maksimal,” ujar Mappasikra, Selasa (6/2).
Sementara itu, Kalimantan Utara juga makin getol membangun industri pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltara Akhmad Haerani mengatakan, pengembangan sektor wisata harus memenuhi unsur 3A, yaitu atraksi, akses, dan amenitas.
Rumus itu sudah digaungkan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk menggenjot laju pertumbuhan pariwisata tanah air.
Menurut Haerani, Kaltara sudah memenuhi unsur atraksi. Saat ini, pekerjaan rumah Kaltara adalah membenahi akses dan amenitas.
Untuk akses, wisatawan harus melewati jalan yang kurang bagus saat mengunjungi Pantai Tanah Kuning di Bulungan.
"Itulah perlunya membenahi aksesnya terlebih dahulu," ujar Haerani.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Tarakan bakal mengundang peserta dari negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam untuk berpartisipasi dalam pesta budaya Iraw Tengkayu. Event itu sudah masuk dalam kalender Kementerian Pariwisata.
Selain itu, pemkot juga akan membangun infrastruktur penunjang pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Tarakan Alek Sandra mengatakan, pemkot akan membangun dermaga wisata di Pantai Amal Lama yang langsung mengarah ke Derawan.
Sementara itu, Pemkot Balikpapan segera melengkapi fasilitas di Pantai Manggar.
Di antaranya dengan membangun taman, jogging track, dan sarana olahraga paralayang.
Pemkot Balikpapan sudah mengalokasikan Rp 4 miliar dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Selain itu, pemkot juga akan menggelar berbagai event di pantai yang terletak di Balikpapan Timur itu.
Di antaranya Pesta Laut pada 24 Februari, festival drone, dan Balikpapan Traditional Archery Open pada pertengahan tahun nanti.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Oemy Facessly mengatakan, Balikpapan sudah memiliki banyak atraksi yang siap memanjakan wisatawan.
Atraksi itu berupa keindahan dan keunikan alam, budaya, serta sejarah.
“Ada pula atraksi buatan seperti sarana permainan. Misalnya, area loop di Pantai Manggar, eduwisata yang ditawarkan Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, hingga event-event menarik yang digelar di mal serta hotel,” kata Oemy.
Sementara itu, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengembangkan Go-Kelotok untuk memanjakan wisatawan yang hendak berwisata susur sungai. Menurut rencana, aplikasi itu diluncurkan pada 18 Februari.
Kehadiran Go-Kelotok membuat wisatawan tidak perlu antre. Wisatawan hanya perlu membuka smartphone, mengeklik aplikasi Go-Kelotok lalu melakukan pemesanan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banjarmasin Hermansyah mengatakan, Go-Kelotok masih satu paket dengan program smart city. (prokal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berau Tetapkan 30 Event Masuk Kalender Pariwisata 2018
Redaktur & Reporter : Ragil