Fokus Pariwisata, Pemprov Sulut Diversifikasi Destinasi

Selasa, 19 Desember 2017 – 01:16 WIB
Keindahan bawah laut pulau Siladen, Manado, Sulawesi Utara. Foto: source Youtube

jpnn.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih berfokus pada sektor pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2018.

Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan, sektor pariwisata sedang menggeliat dan memberi sumbangan signifikan untuk produk domestik regional bruto (PDRB).

BACA JUGA: Lewat Cara ini Kemenhub Dukung Sektor Pariwisata

“Momentum yang akan kami manfaatkan pada 2018 adalah sektor pariwisata. Kalau sektor pariwisata dikelola dengan baik dan profesional, maka akan sangat membantu perekonomian di Sulawesi Utara," ujar Steven beberapa waktu lalu.

Pemprov Sulut juga terus mematangkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

BACA JUGA: Tol Soroja Diresmikan, Pemkab Bandung Incar 5,3 Juta Turis

Sebab, Likupang memiliki banyak objek wisata yang sangat potensial. Antara lain, Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga.

Pemprov menilai destinasi-destinasi itu layak dikembangkan sebagai alternatif lain dari Taman Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer.

BACA JUGA: Menteri Puspayoga Dorong UKM Bersinergi dengan Pariwisata

“Diversifikasi destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini memang diandalkan Sulut,” imbuh Steven.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, kunjungan wisman terus mengalami peningkatan.

Pada Oktober 2017 lalu, sebanyak 7.687 wisman berkunjung ke Sulut melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi.

Jumlah itu meningkat 21,90 persen dibandingkan kunjungan pada September 2017.

Kepala Bidang Distribusi BPS Sulut Marthedy Tenggehi mengatakan, angka itu meningkat dua kali lipat dibandingkan periode yang sama 2016 lalu.

“Wisatawan mancanegara masih didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 5.947 orang atau 77,36 persen, diikuti oleh Jerman 281 orang atau 3,66 persen, dan Singapura 202 orang atau 2,63 persen,” ujarnya Marthedy, Rabu (6/12).

Sementara itu, General Manager Bandara Sam Ratulangi Minggus E.T Gandeguai mengakui kunjungan wisatawan dari Tiongkok melalui charter flight terus meningkat.

Hingga 7 November 2017, wisatawan Tiongkok yang masuk Sulut mencapai 68.116.

“Hingga awal November saja, jumlah wisman dari penerbangan charter mencapai 68 ribu. Mereka mayoritas datang dari Guangzhou sekitar 22 ribu penumpang," ujarnya.

Di sisi lain, Koordinator Satgas Pariwisata Sulut Dino Gobel optimistis jumlah wisman hingga akhir 2017 mencapai 100 ribu.

“Koordinasi antara pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan. Apalagi, untuk bisa mencapai target jumlah wisatawan yang 100 ribu itu tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin,” kata Dino. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Soroja Tingkatkan Pariwisata Bandung Selatan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler