jpnn.com - Founder Football Institute Budi Setiawan menyebut isu pungutan liar (pungli) wasit yang ditemukan oleh pihaknya mulai disalahartikan
Bukannya diramaikan untuk membongkar aktor, isu pungli wasit tersebut kini justru dibuat untuk mendelegitimasi hasil seleksi wasit 2023.
BACA JUGA: Pendiri Football Institute Apresiasi Kapolri Setelah Diperiksa Bareskrim Polri, Begini Katanya
"Ada pertimbangan tersendiri mengapa saya agak menahan isu pungli wasit ini bergelora. Namun, sekarang harus saya lanjutkan," ungkap Budi.
Pria berkacamata tersebut menilai, gerakan untuk menggagalkan hasil seleksi wasit karena dianggap cacat sebagai imbas pungli perlu dihentikan.
BACA JUGA: Football Institute: PSSI Harus Tanggung Jawab, 49 Persen Wasit Tak Layak Kok Dipakai?
Sebab, sudah mulai ada upaya untuk memaksakan wasit-wasit lama yang tak lulus seleksi wasit 2023 untuk masuk kuota dan bisa ditugaskan untuk Liga 1 dan 2.
"Saya tidak mau hal ini terjadi," tegasnya.
BACA JUGA: Football Institute Minta Polisi Cari Dalang Perusakan Kantor Arema, Mampukah?
Memang, lanjut Budi, ada indikasi paradoks hasil tes teori dengan tes video. Soal pungli harus segera ditangani, jangan berlarut-larut, lalu selidiki angka sempurna dalam tes seleksi wasit, lazim atau tidak.
"Jika memang dicurigai ada permainan, idealnya yang dicurigai itulah yang dites ulang, bukan malah membuka kesempatan bagi wasit yang tidak lulus untuk masuk lagi ke dalam kuota lulus," tuturnya.
Soal adanya wacana untuk membuat tim pencari fakta, Budi menilai itu tak perlu dilakukan. Pasalnya, PSSI memiliki aturan yang sudah tertera dalam statuta.
Demikian juga soal wasit, ada Komite yang mengurusinya dan seharusnya komite tersebut yang menangani karena terkait dengan kode etik perwasitan.
"Bahwa ada pungli, ini harus ditindak tegas, tetapi tak perlu sampai bikin tim pencari fakta segala. Cukup ditangani oleh komite wasit, diselesaikan melalui mekanisme internal PSSI," terangnya.
Budi memaparkan, dalam kode disiplin PSSI juga sudah diatur soal wasit ini. Misalnya, dengan menerapkan sanksi sesuai pasal 3 kode disiplin PSSI karena wasit itu terikat dengan buku aturan disiplin tersebut.
"Ada berbagai jenis sanksi di kode disiplin yang dapat diterapkan mulai dari teguran, peringatan, kerja sosial, sampai larangan beraktivitas sepak bola," bebernya.
Bukan itu saja, pria yang gemar minum kopi tersebut menyarankan agar wasit yang terkena pungli mengadu langsung kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Nantinya, Ketum PSSI perlu membuat nomor aduan khusus terkait maslaah ini.
"Nanti wasit biar berani mencurahkan isi hati dan identitas mereka terlindungi. Jika belum puas, limpahkan saja ke kepolisian, buat pengaduan secara resmi ke Satgas Antimafia Bola," ucap Budi.
Jangan sampai, lanjut Budi, karena terlalu semangat mencari fakta pungli, justru nantinya bisa membuat publik menjadi tidak percaya kepada dua utusan JFA yang bertugas di Indonesia untuk memperbaiki perwasitan.
"Fenomena pungli ini menunjukkan bagian dinamika perubahan menuju arah yang baik. Artinya, masih ada oknum yang menggunakan cara-cara kotor, yang dahulu mungkin lazim dilakukan," tandasnya. (dkk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad