Football Institute Minta Polisi Cari Dalang Perusakan Kantor Arema, Mampukah?

Selasa, 31 Januari 2023 – 16:56 WIB
Kondisi gerai "merchandise" di Kantor Arema FC pascaaksi unjuk rasa di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (29/1/2023). ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/Zk/tom

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sepak bola dari Football Institute Budi Setiawan menyebut ada indikasi pihak tertentu yang sengaja berniat menjatuhkan Arema FC. Siapa itu?

Menurut Budi, ada tiga kejadian kekerasan terhadap pemain, pengurus, dan kantor Arema FC. Insiden ini juga berlangsung secara berturut-turut, terjadi dalam waktu dua minggu ke belakang.

BACA JUGA: Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC, Menpora Langsung Merespons

"Bila merujuk kejadian kekerasaan terhadap pemain, pengurus, dan kantor Arema FC dalam kurun waktu dua minggu ini, ada dua indikator yang dapat dijadikan pemahaman dan bahan evaluasi," kata Budi.

Kejadian yang dimaksud itu ialah perusakan oleh oknum terhadap bus Arema FC, kemudian penyerangan markas Singo Edan di Malang.

BACA JUGA: Dear Aremania, Manajemen Pertimbangkan untuk Bubarkan Arema FC

Selain itu, ada pula aksi tuntutan yang meminta Arema FC dibubarkan.

"Pertama, kekerasan ini mengindikasikan bahwa ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Arema dan merusak nama klub atas nama pendukung," ucapnya.

BACA JUGA: Amankan Ratusan Orang Seusai Aksi Aremania, Kombes Budher Komitmen soal Ini

Dia juga bingung, mengapa ada alasan PT AABBI atau Arema FC diminta bertanggung jawab dan mengusut Tragedi Kanjuruhan. Hal itu menurutnya tidak tepat sama sekali.

"Arema FC bukan penegak hukum, para pengurus dan pemilik klub telah menunjukkan inisiatif yang baik melalui mitigasi korban dan juga pemberian santunan kepada korban," bebernya

Pria berkaca mata itu menambahkan, persoalan persepak bolaan di Indonesia saat ini bukan hanya terkait pemain, pemilik, tetapi juga sikap tidak dewasa dari pendukung atau supporter.

"Kejadian seperti Tragedi Kanjuruhan bukan semata-mata kelalaian penyelenggara pertandingan, petugas keamanan, dan klub, tetapi juga sikap brutal dan merusak oknum pendukung yang sering melanggar hukum," ungkapnya.

Karena kondisi itulah, Budi Setiawan meminta polisi tak berhenti hanya sebatas menetapkan tersangka. Namun, bisa melakukan penelusuran lebih jauh siapa dalang tersebut.

Ada kaitan dengan keluarga korban atau tidak, kemudian memastikan bahwa kejadian ini bukan setting-an.

"Peristiwa ini di luar kelaziman, pihak kepolisian perlu menyelidiki lebih jauh mengenai identitas para pelaku, sehingga otak pelaku atau dalang dari peristiwa anarkis yang menimpa Arema FC itu dapat terkuak," tandasnya. (dkk/jpnn)


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler