Formasi Dokter Spesialis Belum Ada Peminat

Minggu, 28 September 2014 – 09:45 WIB

jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Tingkat persaingan untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemprov Lampung bakal ketat. Ini tercermin dari jumlah pendaftar online melalui website www.panselnas.menpan.go.id ke Pemprov Lampung. Hingga kemarin, sudah mencapai 9.000 orang.

Artinya, setiap pelamar nanti bersaing dengan 55 orang untuk mendapatkan satu dari 162 formasi yang tersedia. Persaingan bakal semakin ketat karena dari jumlah itu, formasi dokter spesialis masih belum ada yang mendaftar. Padahal dari 162 formasi yang tersedia, empat di antaranya dialokasikan bagi dokter spesialis. Yakni jantung, radiologi, anestesi, dan forensik.

BACA JUGA: Warisan Leluhur, Keris Sumenep Go International

"Iya, masih belum ada juga," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung Sudarno Eddi.

Padahal, kemarin merupakan hari terakhir pendaftaran secara online. Pendaftar memiliki waktu untuk mengirimkan berkas besok. Sebab, besok adalah hari terakhir pengiriman berkas cap pos.    

BACA JUGA: Dua Pejambret Bonyok Dihajar Massa

Formasi dokter spesialis memang diajukan Pemprov Lampung untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) yang memang kekurangan dokter spesialis. Karena masalah ini, tak jarang pasien tidak mendapatkan pelayanan.

Menurut Sudarno Eddi, tingkat persaingan bakal lebih ketat bagi beberapa formasi karena banyaknya peminat. Formasi itu, di antaranya analis data dan informasi; analis produk hukum; bidang pelaksana; pengelola informasi dan dokumentasi; penggerak swadaya masyarakat; perawat pelaksana; serta analis pengolah hasil pertanian.

BACA JUGA: Demi Konsistensi, PDIP Ancam Golput di Pilkada Mataram

Dijelaskannya, sementara berkas pelamar yang masuk ke BKD Lampung telah mencapai 3 ribuan berkas.

"Kami sudah membalas surat. Ada 1.000-an berkas yang sudah kami balas suratnya," ujarnya.

Ia menambahkan, tim dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga telah melakukan survei tempat tes di Universitas Lampung (Unila) dan menyatakan kampus ini layak. Unila akan menggunakan empat ruangan dengan 200 laptop ditambah 30 laptop cadangan.

"Di sana juga dipasang kamera closed circuit television (CCTV) dari pintu masuk," ungkapnya.

Per hari direncanakan dilaksanakan lima hingga enam kali tes menyesuaikan jumlah peserta. Sekali tes memakan waktu 90 menit.

"Kalau pendaftarnya 10 ribu, mungkin sepuluh hari. Hari libur dan weekend juga tetap jalan," katanya.

Untuk nilai, setelah tes akan langsung dapat diketahui. Selain di komputer, pihak panitia juga akan menempel hasil tes di papan pengumuman.

"Tidak bisa mencurangi hasil tes karena semua orang juga tahu. Kalau lulus-tidak lulusnya, BKN yang memutuskan. Mereka yang menetapkan passing grade-nya," tuturnya.

Diketahui, untuk pengiriman lamaran, panitia penerimaan CPNS memberikan kelonggaran waktu paling lambat 29 September 2014 (stempel pos). Sebelumnya, batas waktu pengiriman berkas pada 28 September 2014.

Menurutnya, batas waktu diperpanjang satu hari karena 28 September 2014 bertepatan hari Minggu. Itu sesuai surat edaran dari Pemprov Lampung bernomor 800/2567/II.09/2014 yang ditandatangani Kepala BKD Lampung Sudarno Eddi tertanggal 24 September 2014. (eka/p2/c2/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salip Angkot, Pelajar SMP Tewas Dihajar Truk Kontainer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler