JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) merespon kritik masyarakat menyangkut debat capres putaran pertama yang kurang gregetDebat cawapres yang akan digelar Selasa (23/6), dibuat sedikit berbeda dengan format debat capres putaran pertama itu
BACA JUGA: Kaban Bela SBY-Boediono Soal Utang
Dalam debat cawapres bertema 'Membangun Jati Diri Bangsa' Selasa (23/6), Prabowo Subianto, Wiranto, dan Boediono akan berdiri berhadap-hadapanBACA JUGA: Beber Kiprah, JK Tak Langgar Etika Pemerintah
"Posisi tiga kandidat yang sebelumnya sejajar dibuat posisi berhadapan setengah lingkaran
BACA JUGA: PAN Didesak Pecat Kader Pendukung JK-Win
Besok dibuat seperti itu biar lebih interaktif," terang anggota KPU Endang Sulastri di gedung KPU, Jakarta, Senin (22/6)Meski berupaya agar debat lebih interaktif dan 'hidup', sesi tanya jawab tetap dihilangkanEndang mengakui, tidak digunakannya sesi tanya jawab untuk menghindari aksi saling serang antarkandidat"Kita upayakan tetap dalam koridor kesantunan," ujar Endang.Perubahan lain menyangkut alokasi waktu untuk pemaparan visi dan misiDalam debat capres putaran pertama, sesi ini disediakan waktu 10 menit untuk masing-masing kandidatBesok, untuk debat cawapres, alokasi waktu untuk paparan visi misi cukup tujuh menit sajaSelain itu, jeda waktu untuk iklan yang memotong siaran langsung, juga dipersingkatSelain itu, agar acara tetap terkesan formal, pembawa acara (host) cukup bicara saat membuka acara sajaSetelah itu, host yang saat debat capres dibawakan Helmy Yahya, sudah tidak boleh bicara lagi.
Dijelaskan Endang, perubahan-perubahan kecil itu sudah dikomunikasikan dengan tim ketiga pasang capres-cawapres, termasuk dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Komaruddin Hidayat yang akan menjadi moderator debat cawapres.(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susuri Pantura, Prabowo jadi Bapak Nelayan
Redaktur : Tim Redaksi