Forsak Desak Pengusutan Tuntas Kasus Korupsi PLTU Riau 1

Kamis, 04 April 2019 – 20:41 WIB
Bareskrim Polri. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com - Puluhan massa yang menamakan diri Forum Studi Anti Korupsi (Forsak) menyambangi Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis siang (4/4). Kedatangan mereka guna meminta Bareskrim untuk mengusut tuntas kasus PLTU Riau 1.

"Bareskrim harus mengusut pejabat Pertamina yang terlibat kasus PLTU Riau 1. Kalau sudah terbukti, Bareskrim harus segera menetapkan pejabat tinggi Pertamina tersebut sebagai tersangka," kata koordinator aksi, Ardi Syahputra.

BACA JUGA: Pertamina Bangun 4 Terminal LPG di Wilayah Timur Indonesia

Ardi melanjutkan tuntutan tersebut agar Pertamina menjadi perseroan yang berkembang dan bersih. "Maka Pertamina harus dipimpin oleh orang yang bersih dari setiap dugaan korupsi maupun hal yang sifatnya melawan hukum," tegasnya.

Selain itu, Ardi menuturkan, Forsak juga mendesak Bareskrim membongkar kasus pengurusan tender-tender di SKK Migas yang diduga melibatkan pejabat-pejabat SKK Migas.

BACA JUGA: Elpiji 3 Kilogram Masih Dijual Bebas di Kios, Pertamina Bilang Begini

Ardi mengungkapkan, kasus dugaan korupsi tersebut berawal saat SKK Migas memiliki proyek Shorebasw Supply Service di Lamongan dan Gresik, Jawa Timur dengan nilai proyek sebesar Rp 541 milar yang dikerjakan PT Petrosea Tbk.

Namun, dibatalkan sepihak oleh SKK Migas dengan alasan telah menerbitkan persetujuan tender di Sorong, Papua pada Juni 2017.

BACA JUGA: Pertamina Hadirkan BBM Satu Harga di Aru Utara

"Pada tender tersebut, diduga kuat mengarahkan PT Petrosea untuk jadi pemenang tender. Indikasinya ada dugaan pihak Petrosea melaksanakan konstruksi fasilitas Shorebase kurang lebih setahun lebih awal," imbuhnya.

Ardi menerangkan, nilai proyek yang diajukan Petrosea lebih mahal yaitu Rp734 milyar dibandingkan dengan Shorebase Supply Service yang berlokasi di Jawa Timur yang tengah digarap senilai Rp541 milyar.

"Diduga dalam proyek Shorebase Supply Service di Sorong Papua berpotensi menyebabkan kerugian negara yang tidak sedikit yaitu senilai Rp193 milyar," ucap Ardi.

Dia menegaskan, Forsak akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di gedung KPK, besok, Jumat (5/4). "Setelah mendatangi Bareskrim, besok kami akan menggelar aksi serupa di gedung KPK," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Aktifkan Pangkalan Tanggap Darurat Minyak Tanah di Sentani


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler