Forum Lintas Mahasiswa UBK Gelar Dialog Kebangsaan

Jumat, 17 Mei 2019 – 23:18 WIB
Dialog kebangsaan yang digelar mahasiswa Universitas Bung Karno. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Jumat, 17 Mei 2019 lebih dari seratus mahasiswa yang tergabung dalam Forum Lintas Mahasiswa Universitas Bung Karno berinsiatif menyelenggarakan kegiatan Dialog Mahasiswa dan Buka Puasa Bersama dengan Tema “Menjaga Independensi Mahasiswa Pasca Pemilu 2019”, acara ini di gelar di Aula DR. Ir. Soekarno Universitas Bung Karno, Jl. Kimia Nomor 20 Cikini Jakarta Pusat.

Acara tersebut dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga independensi mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa Universitas Bung Karno dalam memberikan sumbangsih pemikiran kepada negara demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

BACA JUGA: AHY Punya Waktu Kongko Bersama Jokowi, Ada yang Iri Tuh!

Acara ini di hadiri oleh perwakilan mahasiswa Unversitas Bung Karno dalam setiap fakultas dan tidak terkecuali di hadiri juga oleh sebagian mahasiswa di luar kampus UBK sebagai peserta undangan.

Mahasiswa adalah kelompok sosial yang istimewa di tengah masyarakat Indonesia. Mahasiswa dianggap memiliki peranan historis yang signifikan dalam sejarah bangsa ini, terutama sebagai penyambung lidah rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis dan bersih dari tunggangan kepentingan politik.

BACA JUGA: Setelah Dinyatakan Bersalah, KPU Akan Tambah Verifikator

Ada banyak tugas suci yang begitu melekat sebagai identitas sekaligus menjadi tanggung jawab bagi mahaiswa Indonesia. Dalam istilah agent of change, agent of social control and iron stock dengan gamblang menunjukan tugas historis mahasiswa sebagai agen yang mewakili masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi berbagai kebijakan pemerintah, pelopor terwujudnya perubahan sosial yang lebih baik, serta sebagai calon penerus generasi kepemimpinan bangsa di masa mendatang.

Namun, saat ini tidak dapat kita pungkiri independensi seorang mahasiswa sedang diuji menjelang dan sampai berakhirnya pemilihan umum serentak 2019 ini. Seakan-akan mahasiswa menjadi masa bagi kepentingan politik suatu kelompok tertentu. Hal ini yang harus di hindari agar independensi dan marwah mahasiswa tetap terjaga.

BACA JUGA: Pemilu 2019 Berdampak Keras ke Penjualan Mobil Komersial

Sebagai mahasiswa diharapkan untuk tetap mampu memposisikan diri dalam situasi yang seperti ini secara demokratis dan berupaya memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu atau wacana destruktif yang ingin memecah belah persataun bangsa dan negara.

Dalam penjelasannya saudara ferdy selaku narasumber perwakilan Fakultas Teknik menerangkan bahwa “Independensi mahasiswa ialah sebuah cara agar mahasiswa tidak terpengaruh intervensi oleh siapapun”. kita, lanjut beliau “sebagai mahasiwa harus bisa melihat porsi kita sebagai mahasiswa yaitu menjaga persatuan”.

Hal senada di jelaskan oleh perwakilan mahasiswa Fisip Saudara Rusdin selaku panel narasumber menjelaskan bahwa “Peran mahasiswa untuk menjaga independensi terkait demokrasi pasca pilpres 2019 seharusnya bisa menjadi acuan kritisasi terhadap keadaan yg berkembang”.

Kemudian perwakilan mahasiswa Fakultas hukum Dijelaskan oleh Saudara Deniau bahwa “Mahaiswa pada posisi saat ini menjadi dilema dengan kisruh perpolitikan pasca pilpres ini, akan tetapi kita sebagai mahasiswa harus menjaga keindependensian kita agar sikap kritis kita tetap ada”. Karena kita kaum intelektual harus bisa mengawal pesta demokrasi ini. tegas beliau di dalam forum beliau juga menegaskan bahwa mahasiswa dalam menjalankan sikap independensi harus mengedepankan TRI DARMA PERGURUAN TINGGI.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang positif dari teman-teman mahasiswa Universitas Bung Karno khususnya. Kemudian acara di pending pukul 18.00 untuk istirahat buka puasa bersama dan di lanjutkan kembali.

Sebagai clossing statement Bapak Solomon selaku narasumber menjelaskan bahwa “Kebenaran merupakan sesuatu yang bisa di politisasi dalam keadaan pemilu kali ini”. Maka, mahasiswa harus mampu menyikapi kondisi sosial politik saat ini dengan patokan nilai kebenaran berdasar pada Pancasila dan UUD 45 dan Ajaran BUNG Karno lanjut beliau “kita harus bisa menjadi penengah antar pihak”.

Kesimpulan dari acara tersebut yaitu mahasiswa harus menjadi alternatif pemersatu dalam keadaan negara saat ini agar tercipta situasi yang menenangkan bagi setiap elemen lapisan rakyat. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah di Banten, Maruf Amin: Enggak Apa-apa, yang Penting Menang Nasional


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler