Forum Masyarakat Jakarta Gelar Aksi Tak Biasa ke Sejumlah Kantor BUMN

Selasa, 22 September 2020 – 17:57 WIB
Format Jakarta memasang spanduk 'Erick Out' di depan kantor pusat Pertamina, Jakarta. Foto: ist for jpnn.com.

jpnn.com, JAKARTA - Sekelompok aktivis mengatasnamakan Forum Masyarakat (Format) Jakarta menggelar aksi tak biasa di sejumlah tempat di ibu kota negara, Selasa (22/9).

Mereka mendatangi sejumlah kantor badan usaha milik negara (BUMN) dan memasang spanduk bertuliskan 'Erick Out' di pagar depan gedung.

BACA JUGA: SAPMA Pemuda Pancasila Nilai Erick Thohir Tak Layak Menangani COVID-19

Antara lain, depan kantor Kementerian BUMN dan Kantor Berita ANTARA di Jalan Medan Merdeka Selatan, depan Kantor Pertamina Jalan Medan Merdeka Timur.

Kemudian kantor pusat Kimia Farma di Veteran, depan kantor pusat Bank Mandiri, BNI pusat dan depan kantor Jiwasraya.

BACA JUGA: Erick Thohir Harus Menangkis Serangan Ahok

Dalam spanduk, massa Format juga menuliskan alasan meminta 'Erick Out'. Yaitu, BUMN rugi, ekonomi resesi, Covid-19 tak terkendali.

Menurut juru bicara Format Jakarta Sondang Hutagalung, aksi digelar mulai pukul 11.00 WIB, Selasa pagi.

BACA JUGA: Erick Thohir: Saya Tidak Ada Maksud Menakut-nakuti

"Rencananya 200 BUMN di Jakarta juga akan dipasang spanduk," ujar Sondang lewat keterangan tertulis, Selasa (22/9).

Sondang juga mengatakan, aksi yang sama akan digelar sejumlah elemen masyarakat di daerah.

Sementara itu,  juru bicara Format lainnya, Parnie memaparkan lebih lanjut alasan mereka menggelar aksi.

Menurutnya, sudah lebih dari 4.000 pekerja BUMN di-PHK, sementara ratusan karyawan lainnya berbulan-bulan gajinya tidak dibayar dan ada yang gajinya dipotong serta tidak dibayar utuh.

Alasan lain, sejumlah perusahaan BUMN juga tercatat terus merugi.

"Kemudian struktur jabatan yang tidak efisien dan boros seperti pengangkatan staf khusus direksi bergaji Rp 50 juta per bulan dengan jumlah yang sangat mungkin mencapai ribuan orang, advisor yang konon digaji Rp 25 juta per bulan dengan jumlah yang juga bisa mencapai ribuan orang," ucapnya.

Parnie juga menyoroti penempatan ribuan direksi dan komisaris pada sejumlah perusahaan merah secara tidak transparan.

"Kemudian, rangkap jabatan. Di bidang ekonomi yang menjadi tanggung jawab Erick Thohir sebagai ketua pelaksana PEN juga terlihat gagal total. Diprediksi dalam 10 hingga 20 hari ke depan Indonesia akan masuk dalam jurang resesi dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 7 persen," pungkas Parnie. (gir/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler