jpnn.com, JAKARTA - Di tengah situasi konflik global yang kini terjadi, demokrasi Indonesia dinilai tetap berjalan on track.
DPR RI sebagai tuan rumah Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) berupaya menanamkan semangat para perwakilan parlemen anggota G20.
BACA JUGA: BKSAP Sebut Penanaman Pohon di DPR untuk Bumi yang Lebih Baik
Tujuannya ialah tetap menjaga demokrasi yang vibran dan kondusif dengan mengedepankan dialog guna meminimalisir polarisasi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10).
BACA JUGA: Puan Maharani Tutup Forum P20, Parlemen Dunia Berkomitmen Atasi Persoalan Global
Sejak melewati masa reformasi, demokrasi Indonesia turut mengarah pada tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
“Kita (Indonesia) yang sudah mengimplementasikan demokrasi modern, masa-masa reformasi sejak tahun 1998 itu menunjukan kualitas demokrasi yang lebih baik. Walaupun ada perbedaan yang sangat tajam antara blok Rusia dan blok membela Ukraina, demokrasi kita sudah berjalan on the track,” tutur Hafisz.
BACA JUGA: Puan Maharani Bicara Tentang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Forum P20
Politikus Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPR RI itu menyoroti negara-negara, seperti Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat.
Pelopor demokrasi mencapai titik jenuh. Hal ini bisa dibuktikan dengan terjadinya penurunan jumlah pemilih yang signifikan pada pemilihan umum.
Indonesia, bagi dia, berpotensi menjadi negara acuan untuk mempertahankan demokrasi yang mengutamakan kesejahteraan yang lebih baik.
“Demokrasi (Indonesia) sangat diterima, lalu direspons positif oleh investasi para pelaku bisnis. Jadi, ini sangat penting bagi kita. Dalam transformasi energi perlu dukungan investasi dan dukungan kepercayaan dunia untuk memasukkan modalnya ke Indonesia,” ucapnya.
Terakhir, dirinya menekankan harus ada regenerasi dalam demokrasi. Dari sudut pandangnya, anak-anak muda harus diberikan peluang untuk berkecimpung di dunia politik.
Tanpa keterlibatan mereka, kebijakan-kebijakan publik yang diputuskan menjadi tidak relevan dengan kondisi sekaligus situasi pada masa mendatang.
“Kesempatan anak-anak muda untuk menjadi politikus, untuk menjadi wakil rakyat itu, sangat terbuka di sistem demokrasi Indonesia ini melalui peraturan yang telah disahkan,” kata Hafisz. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi