Kamis pekan lalu, Colm Doyle mendapat sebuah notifikasi dari grup Southern Hemisphere Aurora di Facebook kalau ada kemungkinan akan ada cahaya aurora di malam hari.
Lalu Colm, seorang fotografer amatir dan warga Albany, menyetir sekitar 10 menit menuju pantai selatan Australia Barat.
BACA JUGA: Penyandera Menuntut Uang Tebusan untuk Membebaskan Profesor Australia di Papua Nugini
Setelah menyiapkan peralatan kamera miliknya di Sandpatch Beach, Colm berhasil mengabadikan foto aurora australis yang menakjubkan.
Keindahan cahaya ini tidak terlihat dengan mata telanjang, karena baru setelah Colm menyetel eksposur kameranya ke 30 detik, ia bisa memotret cahaya kemerahan di langit malam.
BACA JUGA: Donasi Sepeda Membantu Kehidupan Para Pengungsi di Australia
"Ini pertama kalinya saya mencoba mengambil foto aurora," katanya.
Setelah mengikuti beberapa grup Aurora Australis di Facebook selama tiga tahun terakhir, Colm memiliki minat pada fenomena cahaya alam.
BACA JUGA: Australia Kembangkan Teknologi yang Bisa Kurangi Kadar Gula dalam Jus Hingga 70 Persen
"Melihat peluangnya beberapa kali, mengambil foto [aurora Australis] sepertinya cukup langka," ujarnya.
"Ketika melihat ada aktivitas, saya berpikir untuk pergi keluar karena tidak ada awan di langit, yang jarang terjadi di Great Southern."
Aurora australis terjadi ketika partikel bermuatan energi tinggi dari matahari, seperti elektron, memasuki atmosfer bumi.
Kemampuan untuk melihat atau menangkap aurora australis sebagian besar bergantung pada siklus matahari, yang waktunya bervariasi mulai dari sembilan hingga hampir 14 tahun.
Saat memasuki siklus matahari yang maksimum, biasanya melewati setengahnya, aurora australis kemungkinan besar akan terlihat.
"Anda mendapatkan banyak bintik matahari, lebih banyak radiasi, lebih banyak angin matahari yang datang dari matahari," kata Matthew Woods dari Perth Observatory.
Dia menggambarkan cahaya sebagai interaksi antara radiasi dan plasma dari matahari dan atmosfer bumi.
Suar matahari yang kuat sering meledakkan aliran partikel bermuatan ke arah angin matahari dan keluar menuju Bumi.
Partikel-partikel ini diarahkan oleh medan magnet Bumi tempat mereka bertabrakan dengan atom-atom di atmosfer.
Menurut Biro Meteorologi di Australia, tabrakan inilah yang menghasilkan aurora, paling sering terlihat di garis lintang utara atau selatan yang tinggi.
"Saat kita melihat warna merah, partikel oksigennya cukup tinggi di atmosfer dan saat kita melihat warna hijau, oksigennya cukup rendah di atmosfer," jelas Matthew.
Bagi mereka yang ingin melihat sekilas cahayanya, Matthew menyarankan untuk memperhatikan peringkat KP, yang mengukur aktivitas geomagnetik di atmosfer bumi.
"Berapa pun [peringkat KP] antara 4 atau 5, kita pasti bisa setidaknya melihat dan mengambil foto."
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC News
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profesor Australia Disandera Kelompok Bersenjata Papua Nugini, Ada Permintaan Tebusan