jpnn.com, PRABUMULIH - Sebuah foto tak senonoh diduga pelajar di kota Prabumulih viral di media sosial.
Hal itu pun seketika menggegerkan warga kota Prabumulih khususnya pengguna medsos.
BACA JUGA: Tak Terima Diputusin, Sang Pria Sebar Video yang Bikin Geger Warganet
Din, salah-satu warga kota Prabumulih hari ini (9/7) mengaku, dia mendapatkan foto tak senonoh itu karena dikirim oleh orang lain secara berantai.
“Kami tahu dari medsos, foto mesum itu dikirimkan melalui pesan secara berantai,” sebutnya.
BACA JUGA: Ehwani Dianiaya Secara Brutal, Heboh, Anggota TNI Sampai Turun ke Lokasi Kejadian
Darinya, diketahui bahwa foto mesum yang beredar diduga sama-sama pelajar di kota Prabumulih.
“Infonya mereka itu pacaran, sama-sama pelajar di kota Prabumulih karena di foto itu masih menggunakan seragam,” jelasnya.
BACA JUGA: Pemuda Ini Menangis Histeris di Depan Jasad Ibunya, Ternyata Hanya Sandiwara
Senada disampaikan Yanto, warga kota Prabumulih lainnya yang juga mendapat foto syur tersebut beredar melalui media sosial.
“Kami dapat karena ada yang mengirim ke Whatsapp dan Instagram, ramai dikirim ke satu ke satu,” bebernya.
Sementara Wakil Kepala SMAN 3 kota Prabumulih, Abdul Hadi saat dikonfirmasi tak menapik jika foto mesum yang beredar itu memang mirip dengan alumni di sekolah tempatnya mengajar.
“Yang bersangkutan memang mirip dengan alumni sekolah kami, namun kami tidak tahu keaslian foto tersebut apakah memang benar alumni kami atau bukan,” sebutnya.
Hadi menuturkan, untuk permasalahan foto mesum tersebut memang telah diketahui pihaknya sejak Rabu (8/7) lalu.
“Memang foto mirip alumni kami yang telah tamat tahun ini, kalau telah tamat maka bukan wewenang kami lagi,” bebernya.
Lebih lanjut Abdul Hadi menuturkan, untuk pembinaan para siswa di sekolah sendiri selalu dilakukan bahkan razia handphone juga terus dilakukan pihak sekolah.
BACA JUGA: Tim Forensik Ungkap Hasil Visum Gadis Berparas Cantik yang Tewas di Penginapan, Oh Ternyata
“Mengenai dalam foto beredar itu pakai baju seragam tidak bisa kita kontrol, karena siswa itu begitu pulang ke rumah tidak bisa kami kontrol satu-satu apalagi saat ini jumlah guru dan siswa tidak sebanding jumlahnya,” tukasnya.(chy)
Redaktur & Reporter : Budi