Fotografer.net, Situs Komunitas yang Berkembang Jadi Perusahaan

Member Wajib Sertakan KTP, Jual Kamera pun Boleh

Rabu, 07 Juli 2010 – 07:07 WIB
Foto bersama anggota Fotografer.net (FN) di Manado dalam rangkaian acara gathering tahunan FN, Sabtu (26/06) di Manado. Acara ini dihadiri pendiri FN dan penggiat-penggiat fotografi di Sulawesi Utara dan sekitarnya.F- Morten Kaparang for Jawa Pos.

DARI sejumlah portal khusus fotografi tanah air, situs www.fotografer.net (FN) mungkin termasuk yang dikelola secara rapi dan profesionalSitus yang semula hanya memajang karya itu kini berkembang menjadi perusahaan dengan berbagai aktivitas yang dikelola.
 

 TRIMUJOKO BAYUAJI, Jakarta
 
 
Didirikan pada 30 Desember 2002, situs FN mulanya hanyalah situs komunitas kecil

BACA JUGA: Spirit of Majapahit, Replika Kapal Abad Ke-13 Buatan Perajin Madura

Situs tersebut awalnya dimaksudkan sebagai forum untuk memajang foto-foto para fotografer kawan pendirinya: Kristupa Saragih dan Valens Riyadi
Kristupa merupakan fotografer profesional, sedangkan Valens adalah programer komputer

BACA JUGA: Sempat Divonis Hanya Punya 20 Persen Harapan Hidup


 
Kristupa bertugas menyiapkan konten dan Valens mendesain tampilan situs FN
Menu awal yang disediakan situs tersebut berupa halaman galeri yang disediakan untuk para fotografer

BACA JUGA: Setiawan Djody setelah Setahun Operasi Ganti Hati (1)

"Awalnya buat kumpul-kumpul sesama fotografer saja," ujar Kristupa.
 
Halaman galeri yang disuguhkan memberikan kesempatan bagi para "tamu" untuk menilai foto yang ditampilkanSeperti halnya situs komunitas, untuk menilai, seseorang harus menjadi anggota situs FNAnggota FN harus menggunakan akun nama asli sebagai penanda keanggotaanItu wajib dibuktikan dengan meng-up load scan identitas diri calon anggota seperti KTP, SIM, atau paspor
 
"Kami amat ketat dalam soal keanggotaan situs iniBiar tidak main-main," tegas Kris, panggilan Kristupa"Jadi, data-data identitas diri anggota itu wajib hukumnyaJika dipalsukan, identitas yang bersangkutan tidak bisa diverifikasi," tambahnya.
 
Yang jelas, FN terus berkembangAnggotanya bertambah banyakPadahal, informasinya hanya dari mulut ke mulutKris menjelaskan, enam bulan setelah diluncurkan, ribuan member terus mencoba masuk menjadi bagian dari FNHal tersebut mengakibatkan server FN ketika itu tidak mampu menampung luberan pengunjungAkibatnya, FN sempat sering mengalami gagal akses.
 
Akhirnya, Juni 2003, Kris bersama Valens mengambil keputusan besarKeduanya dengan biaya sendiri kemudian mempertangguh server sekaligus memperbaiki sistem di FNMereka juga merekrut tenaga IT untuk mendukung tampilan situs
 
"Bayangkan, dalam waktu enam bulan, sudah ada sekitar 16 ribu memberTerus terang, kami kewalahan," kata KrisPadahal, target awal FN ketika itu adalah 500 member pada tahun pertama.
 
Berbagai fitur pun mulai berkembang seiring bertambahnya memberSetelah memajang galeri, FN mulai memasang fitur-fitur seperti foto pilihan, fotografer pilihan, serta mengadakan lomba foto bulananUntuk lomba foto bulanan, FN bekerja sama dengan salah satu merek penyedia kamera profesional terkenal
 
Kris menyatakan, selain fitur khas foto, FN menyediakan forum diskusi dan rubrik artikelSalah satu fitur yang paling banyak diakses adalah fitur bursaSetiap member FN dipersilakan untuk menjual berbagai macam kamera maupun aksesorinya"Bursa itu 100 persen gratis (pemasangannya)Tidak ada motivasi bisnis," ujar Kris.
 
Sebab, kata dia, FN adalah situs yang netral dan terbukaSiapa saja bisa bergabung, bisa memajang foto, dan bisa mengkritik sekaligus dikritikAnggota bisa memperoleh rating dengan memasang foto karyanya dan mengkritik foto-foto anggota yang lain.
 
"Yang ketahuan memasang foto bukan karya asli pasti dikritik habis-habisan," ungkapnyaSebaliknya, yang memiliki foto berkualitas pasti terus bertambah rating-nya.
 
Selain itu, jika member secara sukarela menulis artikel, tambahan rating juga bisa diperoleh dari anggota-anggota yang memperoleh manfaat dari artikel tersebut"Jadi, inilah esensi dunia fotografi yang kental akan semangat kebersamaan dan saling membantu dalam arti positif sama-sama dipupuk," tutur mantan koresponden majalah remaja Hai tersebut.
 
Karena itu, Kris menolak jika FN disebut sebagai klub fotoMenurut dia, siapa pun orangnya, asalkan menyukai foto, boleh bergabung di situs FNDi FN, kata dia, tidak dibeda-bedakan antara seseorang yang profesional maupun yang pemula sekalipun"Di FN, Anda adalah Anda, tidak boleh membawa embel-embel apa pun," tegasnya.
 
Hingga 2010, terdata 310.000 member FN yang bergabungPertumbuhan anggotanya mencapai angka rata-rata 158 orang per hariSetiap hari ada 690 foto yang di-up load dan 7.805 kritik yang diberikan anggota.
 
Berbagai acara hunting bersama, baik di dalam maupun luar negeri, juga mereka adakan yang dilanjutkan dengan pameran karya bersamaSelain itu, dijalin kerja sama dengan portal foto luarPada Mei 2004, misalnya, mereka mengadakan Central Java Photo Trip yang juga diikuti peserta dari Singapura (situs Clubsnap) dan Filipina (Offstone)
 
"Kumpul bersama antaranggota hampir dilakukan setiap minggu," ujar Kris yang saat dihubungi sedang bertemu member FN di Manado.
 
Sejak 2008, para pendiri FN aktif merekrut karyawan yang secara khusus menjalankan fungsi-fungsi pengelolaan dan pengembangan FNKini, ada 20 karyawan yang setiap hari memperbarui tampilan situs dan melayani kebutuhan member di kantor pusat mereka di Jogja.
 
Untuk membiayai situs tersebut, termasuk membayar gaji karyawan, FN sangat bergantung pada para pemasang iklan yang ternyata juga terus mengalirDengan makin banyaknya karyawan dan makin tingginya tuntutan untuk mengembangkan FN, Kris cs pun memutuskan membentuk sebuah badan hukum berupa perseroan terbatas (PT).
 
Karena itu, secara pengelolaan, wibesite tersebut kini menjadi PT Fotografer Net Global (PT FNG)Dalam akta pendiriannya, PT FNG ditetapkan didirikan pada Selasa, 20 Januari 2009, bertepatan dengan pelantikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama
 
"Ini semua tuntutan keadaanKami harus profesional dalam mengelolaBiar tidak sia-sia," tegas Kris(*/c5/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hartawan Setjadiningrat, Pengusaha dengan Koleksi 63 Mobil Antik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler