jpnn.com - JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) dan partner koalisinya di DPR RI yang sempat di atas angin karena dukungan Partai Demokrat (PD) atas mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung, mengaku merasa tersakiti. Pasalnya, Fraksi PD memutuskan walk out dari paripurna DPR Jumat (26/9) dini hari lantaran opsi-opsi yang ditawarkan agar dimasukkan dalam RUU Pilkada tak mendapat persetujuan fraksi-fraksi lain.
Anggota FPDIP DPR, Yasonna H Laoly mengatakan, fraksinya sempat merasa senang karena dukungan FPD pada pilkada langsung menunjukkan komitmen yang tinggi pada kedaulatan rakyat. “Kami memberikan penghormatan yang tinggi kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Umum PD, red) yang ingin mempertahankan kedaulatan rakyat,” kata Yasonna.
BACA JUGA: DKPP Pecat 13 Penyelenggara Pemilu
Namun, FPDIP terpaksa harus kecewa karena aksi walk out FPD. Menurut Yasonna, aksi walk out itu tak semestinya dilakukan FPD. Sebab, lebih baik FPD berjuang habis-habisan di paripurna DPR memertahankan mekanisme pilkada langsung.
Yasona justru merasa curiga karena ketika FPDIP memutuskan mendukung opsi yang ditawarkan FPD, justru fraksi pemilik kursi di DPR periode 2009-2014 itu kaget dan merasa tak senang. “Ada apa ini?” kata Yasonna.
BACA JUGA: Komisi II DPR Tolak RUU Otsus Papua Plus
Karenanya Yasonna menyayangkan aksi walk out FPD. “Tidak semestinya Partai Demokrat walk out. Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan di paripurna ini untuk pilkada langsung,” pungkasnya.(dil/ara/jpnn)
BACA JUGA: Politisi PDIP Minta Pengesahan RUU Tenaga Kesehatan Ditunda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Loloskan Pilkada Lewat DPRD, Kerahkan Seluruh Anggota FPG
Redaktur : Tim Redaksi