jpnn.com, JAKARTA - Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR/DPD, dipenuhi oleh politisi Partai Golkar, mahasiswa, dan pengamat politik, Senin (1/4).
Mereka berada di sana untuk menghadiri acara yang digelar oleh Fraksi Partai Golkar (FPG) di MPR.
BACA JUGA: Ketua FPG MPR Luncurkan Buku Pemilu Damai
Acara yang dimulai pukul 10:00 WIB itu ialah seminar dan peluncuran buku yang berjudul Pemilu Damai, Berintegritas, dan Menyejahterakan.
Ketua FPG di MPR sekaligus penulis buku, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan seminar yang digelar hari itu merupakan rangkaian dari agenda yang telah dilakukan oleh partai berlambang pohon beringin itu sejak Agustus 2018.
BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid: Pemilu Jangan Dijadikan Ajang Adu Domba
“Ini salah satu bentuk tanggung jawab FPG atas posisi politiknya terhadap masalah kebangsaan,” ujar Agun.
Terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang menurutnya tinggal menghitung hari, dirinya mengatakan bahwa Partai Golkar mengajak kepada masyarakat untuk bisa memilih dan memilah kontestan mana yang mampu menghadirkan pemilu tidak hanya damai namun juga berintegritas dan menyejahterakan.
BACA JUGA: Menurut HNW, Ada yang Teriak Aku Pancasila tapi Dukung LGBT
“Juga menghargai, saling menghormati, fair, jujur, tidak melakukan money politic dan serangan fajar. Hal demikian perlu benar-benar terjaga,” tambah Agun.
Apa yang diharapkan Partai Golkar, menurut pria asal Kota Bandung, Jawa Barat, itu tak hanya seperti yang dipaparkan.
Menurutnya, masyarakat juga diajaknya memilih dan memilah calon dari kontestan mana yang bisa memberi gagasan baru dalam masalah kebangsaan dan kedaulatan rakyat.
“Memberi gambaran dan gagasan baru ini sangat penting untuk wajah Indonesia lima tahun ke depan,” ucap Agun.
Dia menambahkan, tantangan yang ada di masyarakat seperti masalah lapangan pekerjaan, kemajuan teknologi informasi, dan budaya global.
“Kebijakan pembangunan yang ada diharap tak meluluhlantakan budaya lokal yang sebenarnya menjadi karakter bangsa,” kata Agun.
Untuk itu diharapkan kontestan yang ada mampu menyodorkan solusi bagi masyarakat. Dia mencontohkan bagaimana masalah yang dihadapi kaum milineal bisa diatasi.
“Jadi Partai Golkar tidak hanya hadir di TPS, tetapi juga memberi jaminan lima tahun ke depan yang menyejahterakan,” ucap Agun.
Bagi Agun ini penting sebab kedaulatan rakyat tidak hanya saat berada di TPS. Namun, lima tahun selanjutnya, rakyat juga berhak atas kedaulatan di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan lainnya.
Pentingnya kontestan Pemilu untuk menghadirkan gagasan sebab diakui menjelang Pemilu tahun ini masih banyak muncul caci maki, hoaks, dan beragam fitnah.
Dirinya dengan tegas mengajak kepada semua untuk menjadikan Pemilu sebagai sarana menciptakan masa depan yang lebih baik.
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus yang hadir mewakili Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan dirinya memberi apresiasi atas apa yang dilakukan oleh FPG di MPR.
“Berbagai seminar yang telah digelar mampu meningkatkan citra partai di tengah masyarakat,” kata dia.
Dia menambahakn, FPG kreatif meningkatkan sumbangsih kepada masyarakat dalam menghadapi Pemilu.
“Partai Golkar ingin pemilu yang damai, berintegritas, dan menyejahterakan”, paparnya.
Bagi Lodewijk, pemilu harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.
“Ini harus menjadi pemahaman bersama,” tutur dia.
Pemilu damai menurutnya sebagai modal dasar bagi keberadaan pemerintahan yang terbentuk pasca Pemilu.
Untuk itulah hajatan lima tahun sekali itu perlu diselenggarakan secara transparan dan akuntabel.
Ada tiga faktor yang menurut pria berpangkat terakhir letnan jenderal itu mampu membuat Pemilu menjadi damai.
Tiga faktor itu tingkat kecerdasan masyarakat yang memahami kondisi bangsa, kesiapan partai politik dalam mempersiapkan kader yang kredible, dan kesiapan penyelenggara Pemilu yang Luber Jurdil. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua MPR Ajak Masyarakat Indonesia Merawat Kemajemukan Bangsa
Redaktur : Tim Redaksi