Fraksi PKB: Tak Ada Hari Pahlawan Tanpa Resolusi Jihad NU

Selasa, 12 November 2013 – 03:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Fatwa resolusi jihad yang dikumandangkan pendiri Nahdhatul Ulama (NU) Hadratusy Syekh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945  menjadi pemicu pertempuran akbar 10 November 1945 di Surabaya. Pada tanggal 10 November itulah kemudian dijadikan hari pahlawan.

Resolusi jihad NU itu mewajibkan umat Islam,  terutama NU,  angkat senjata melakukan perang suci melawan Belanda dan sekutunya. Kewajiban ini diperuntukkan bagi setiap muslim yang tinggal dalam radius 94 kilometer dari kota Surabaya, sedangkan mereka yang berada di luar radius itu harus membantu secara material.

BACA JUGA: DPR Panggil Dubes AS dan Australia

Menurut Ketua DPP PKB Marwan Ja’far, tanpa resolusi jihad itu,  tak mungkin ada pertempuran 10 November 1945 sehingga tak mungkin juga ada hari pahlawan. Sebab, resolusi jihad itulah yang memicu semangat tempur rakyat mengusir penjajah.

”Resolusi jihad itu wujud kecintaan ulama terhadap bangsa ini sekaligus bentuk komitmen ulama dan santri untuk mengisi kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA: Misi Perdamaian TNI Perkuat Posisi Politik RI di Dunia

Namun, Marwan menyayangkan mengapa dalam perjalanan bangsa ini, fakta resolusi jihad itu dinafikan begitu saja. Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya.  ”Memperingati hari pahlawan akan hampa tanpa memahami arti resolusi jihad NU ini,” ujarnya.

Ketua Fraksi PKB di DPR RI ini mengajak bangsa mengusir penjajahan dalam dimensi lain, yaitu melawan segala bentuk intervensi asing dalam hal kebijakan ekonomi, kedaulatan pangan, politik, supremasi hukum demi mewujudkan cita-cita pendirian bangsa ini. (ind)

BACA JUGA: KPK dan Fathanah Banding Vonis Hakim

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Pinjam Pakai Senpi Longgar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler