JAKARTA—PT Freeport Indonesia (FI) telah berkomitmen selama lima tahun ke depan ,yakni 2010 – 2015, menyumbangkan dana sebesar USD 1 juta dalam rangka penyediaan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa Papua untuk kuliah di Amerika Serikat untuk program master dan community college program.
“Program ini adalah hasil kemitraan antara Freeport dengan American-Indonesia Exchange Foundation (AMINEF), di mana kami ingin memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa-mahasiswa Papua,” ungkap Secretary Executive VP & Chief Administration PT Freeport Indonesia Sinta Sirait di sela acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama FI dengan AMINEF di Gedung Dikti, Jakarta, Rabu (17/3)
Dijelaskan, sejak tahun 1998 – 2009, Freeport dan AMINEF telah memberikan dukungan terhadap 22 mahasiswa Papua menjadi penerima beasiswa program master
BACA JUGA: Materi Soal UN Sudah Sesuai Standar
“Kami juga merasa senang karena Freeport yakin bahwa program yang bergerak di bidang pendidikan ini dapat menjadi salah satu sarana untuk pertukaran kebudayaan yang dapat memajukan pengertian bersama, di mana hal tersebut menjadi landasan utama bagi kerjasama antara kedua belah pihak,” terang Sinta.Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal yang juga turut menyaksikan proses penandatangan MoU tersebut mengatakan bahwa kerjasama ini cukup dapat membantu program pemerintah di bidang pendidikan.
“Sebenarnya masalah mendasar di Papua adalah kesiapan mereka (penerima beasiswa). Walaupun dana beasiswa dari Pemerintah juga disediakan untuk dosen-dosen Papua itu, tapi biasanya kesiapan bahasa Ingrris dan fasilitasi pendaftaran sampai diterima di perguruan tinggi itu menjadi masalah,” ujar Fasli yang juga merangkap sebagai Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas.
Lanjut Fasli menerangkan, bidang pendidikan yang disediakan di dalam program ini adalah terantung pada kesiapan peserta
BACA JUGA: Pungli Jelang UN Bakal Ditindak
Salah satunya, pengembangan pendidikan guru-guru di Papua,” imbuhnyaHarapkan Dukungan Pemda Papua
Pada kesempatan sama Fasli Jalal mengharapkan, dengan adanya bantuan USD 1 juta dari PT Freeport Indonesia (FI) untuk program pengembangan pendidikan di Propinsi Papua itu maka sudah selayaknya Pemerintah Daerah (Pemda) Papua memberi dukungan bagi pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di daerahnya
BACA JUGA: Riset IPB Banyak Sia-sia
“Kami butuh inisiatif Pemda Papua, yakni dengan pengembangan TIK, khususnya di pusat-pusat TIK yang tersebar di beberapa desa di Papua, sehingga informasi itu bisa dialirkan tidak hanya dengan manusia, tetapi juga oleh teknologi multimedia,” harapnyaFasli menjelaskan, saat ini pihaknya juga telah memiliki sekitar 700 VCD yang berisi beberapa mata pelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh Papua jika memang dibutuhkan“Maka itu, Gubernurnya kami minta harus serius dalam mengembangkan teknologi ini,” imbuhnya.
Untuk sumber listriknya sendiri, lebih lanjut Fasli menerangkan bahwa pihaknya juga masih mempelajari sumber-sumber lain“Untuk sementara itu, sumber listrik di Papua sebagian besar adalah dari air dan solar panel yang menggunakan tenaga matahari,” lanjutnya.(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendiknas-Intel Lanjutkan Program Pelatihan TIK
Redaktur : Soetomo Samsu