MIMIKA - Juru Bicara PT Freeport Indonesia (PTFI), Ramdani Sirait dalam keterangannya kepada Radar Timika (JPNN Group), menyatakan, pihak perusahaan PTFI telah menerima laporan terjadi insiden penembakan di jalur akses di area dataran rendah lokasi kerja perusahaan, Jumat (21/10) lalu
Laporan yang diterima PTFI dari otoritas pemerintah mengindikasikan bahwa tembakan ditembakkan oleh penembak yang tidak diketahui, yang mengakibatkan 1 orang karyawan kontraktor (karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia) dan 2 orang non karyawan meninggal dunia, serta 1 orang non karyawan mengalami cidera
BACA JUGA: Jenazah Korban Penembakan Freport Dikirim ke Sultra
“Kami sangat berduka dengan meninggalnya rekan kerja kami dan 2 orang non karyawan dan belasungkawa kepada keluarga korban
Sementara itu, pihak kepolisian di Mimika sampai Sabtu (22/10) belum dapat dimintai keterangan berkaitan dengan peristiwa penembakan itu, termasuk penembakan dan penganiayaan yang terjadi Jumat (14/10) lalu di Tanggul Timur, Mile 37 area kerja PTFI, dimana juga menimbulkan tiga nyawa melayang
BACA JUGA: Mesum Ditindak, Korupsi Dibiarkan
Dua peristiwa kekerasan yang berselang hanya seminggu itu telah menyebabkan enam orang tewas dan sedikitnya empat orang terlukaDalam penembakan Jumat (21/10) lalu, selain menewaskan Yunus dan Alex Etok Laitowono, juga menewaskan Aloysius Margana (47), Karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (kontraktor PTFI)
BACA JUGA: Atasi Banjir, Pekanbaru Siap Bangun Waduk
Jenazah Aloysius Margana hari Jumat lalu telah diterbangkan dengan pesawat Airfast ke Jogjakarta.Sedangkan penembakan dan penganiayaan pada Jumat (14/10) lalu di Mile 37 menewaskan tiga karyawan PT Puri Fajar Mandiri (kontraktor PTFI), yakni Yana Heryana, Iip Abdul Rohman, dan Deden(ken/qq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalbar Butuh 8 Ribu Guru
Redaktur : Tim Redaksi