FTUI Bantu Peneliti Jepang Transfer Teknologi ke Perusahaan Sawit Indonesia

Selasa, 13 Desember 2022 – 08:09 WIB
para peneliti dari Tohoku University, Jepang saat mengunjungi FTUI untu membicarakan tentang transfer teknologi pengolahan Palm Fatty Acid Distilled (PFAD). Foto: dokumentasi FTUI

jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berkolaborasi dengan para peneliti dari Tohoku University untuk transfer teknologi pengolahan Palm Fatty Acid Distilled (PFAD).

PFAD merupakan produk samping yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) menjadi RBDPO (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil).

BACA JUGA: Tahanan Kasus Perampokan Tewas, Empat Oknum Polisi di Tapsel Dinonaktifkan

Jumlah produk samping PFAD yang dihasilkan pada proses penyulingan (refining) CPO berkisar 4 persen dari CPO yang diolah.

"Paten yang kami miliki terkait teknologi pengolahan kelapa sawit. Terutama terkait dengan teknik produksi biodiesel proses dingin yang menghasilkan produk samping vitamin E dan super vitamin,” ucap salah satu peneliti PFAD Naomi Shibasaki-Kitakawa, Senin (12/12).

BACA JUGA: Perusahaan Tiongkok Mendukung Hilirasi dan Melakukan Transfer Teknologi, Luhut Bilang Begini

Sementara itu, Dekan FTUI Heri Hermansyah menyebutkan FTUI menyambut baik tawaran kolaborasi ini. Adapun, fakultas tersebut telah memiliki Technology Management Office yang akan membantu proses transfer teknologi dari paten yang ditawarkan mitra Jepang itu.

“Selain itu, kami juga membantu membuka jalan untuk bertemu dengan pemerintah, dalam hal ini Kementrian ESDM dan industri untuk kemitraan. Diharapkan kedepannya, teknologi ini akan meningkatkan hasil produk dari perkebunan kelapa sawit nusantara,” kata Heri.

Terlebih, Indonesia saat ini baru memiliki sekitar 160 produk dari sawit. Masih tertinggal dari Malaysia yang sudah memiliki 200 lebih produk turunan sawitnya.

Selain berkunjung ke FTUI, Shibasaki dan tim juga mengunjungi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Kunjungan ini untuk memperkenalkan dan meminta saran terkait paten miliknya terkait rencana penerapan teknologi tersebut di Indonesia.

Menanggapi ini, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menuturkan sangat menyambut baik tawaran kerja sama itu. Kolaborasi yang baik antara tiga pihak, pemerintah, universitas, dan industri akan sangat bermanfaat ke depannya bagi industri kelapa sawit Indonesia.

“Implementasi teknologi ini, masih perlu melakukan kajian keekonomian yang mendalam untuk dapat meyakinkan para investor kedepannya,” tutur Dadan. (mcr4/jpnn) 


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler