JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa radius aman yang ditetapkan pemerintah Jepang dari radiasi nuklir telah steril dari Warga Negara Indonesia (WNI)Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menetapkan radius aman yang lebih luas dari ketentuan pemerintah Jepang
BACA JUGA: Radiasi Sudah Cemari Susu dan Bayam
Lokasi evakuasi WNI di Jepang terletak sejauh 50 kilometer (km) dari wilayah potensi jangkauan radiasi nuklir di Fukushima"Jika kondisi memburuk, pemerintah menyiapkan perluasan 50-100 kilometer, tahapannya terus dimatangkan," ujar Menlu Marty Natalegawa dalam pernyataan pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (19/3) petang.
Marty mengatakan, WNI dievakuasi dalam radius 50 kilometer dari pusat nuklir ada sebanyak 82 orang
BACA JUGA: Desain Gaun Middleton Tonjolkan Lekuk Tubuh
Pemerintah RI juga secara marathon mencari keberadaan WNI yang berada di lokasi terparah terdampak gempa dan tsunami yakni di Miyagi dan IwateBACA JUGA: Klasik dan Tonjolkan Lekuk Tubuh Middleton
Walaupun, sejumlah negara sahabat sudah mulai memindahkan perwakilan negaranya dari Tokyo ke Osaka"Belum, kami terus memantau dan mempelajari informasi dan pengumuman dari pemerintah Jepang," katanya.Marty mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan opsi siaga I dan siaga II, tetapi belum bisa disampaikan karena justru dapat memicu kepanikanHingga saat ini masih ada sekitar 100 WNI yang tersebar Fukushima, Iwage dan Miyagi belum diketahui keberadaannyaSebelumnya terdapat 502 WNI yang ada di lokasi tersebut"Kami terus berusaha mencari mereka yang kemungkinan masih tersebar di titik-titik evakuasi dan pengungsian," kata dia.
Marty mengatakan, pihaknya telah mendapatkan data lengkap mengenai kondisi WNI dan situasi di tiga provinsi tersebutGelombang relokasi pengungsi WNI dari tiga provinsi tersebut ke KBRI di Tokyo juga terus mengalir"Data kami semakin lengkap, semakin jelas dan terdata dengan baik," katanya.
Untuk relokasi ke KBRI Tokyo saat ini berjumlah 216 orangSedangkan untuk jumlah total WNI yang telah dipulangkan ke Indonesia hingga kemarin petang berjumlah 163 orangJumlah tersebut dipastikan bertambah karena tadi malam 33 orang juga mendarat"Pukul 21.50 WIB akan tiba lagi WNI di Jakarta setelah sebelumnya transit di Denpasar," kata dia.
Marty mengatakan pengumpulan bantuan dari masyarakat Indonesia harus dilakukan secara kolektifBerbagai bentuk sumbangan, kata dia, harus dikoordinasikan dulu dengan KemenluKarena pemerintah Jepang hanya menerima bantuan dengan permintaan khusus karena mereka tidak mau bantuan yang terkirim justru mubazir"Mereka mengirim wish list jadi semua sudah ditentukan mereka mau menerima apa saja," terangnya.
Menlu mengatakn, sejauh ini Indonesia telah memberikan sejumlah bantuan ke JepangKomitmen awal yakni menyumbang USD2 juta dan juga pengiriman tim reaksi cepat yakni ada 15 orang yang sudah tiba di TokyoTim sudah berangkat ke Miyagi dan dilaporkan terus bergerak ke wilayah bencana yang terparah.Tim, jelas Marty, fokus untuk membantu WNI dan warga negara lain yang belum terjangkau bantuan pemerintahnya"Kami juga mengirim selimu 1.700 lagi dan kini sudah tuntas sesuai kuota permintaan jepang yakni 10 ribu lembar," kata dia.
Pemerintah Indonesia, tambah Marty, juga menggalang solidaritas dari negara-negara anggota ASEANRI wajib tampil proaktif, bukan saja emergency, juga fase pasca tanggap daruratSaat ini diplomasi juga sedang dikerjakan untuk menggalang komunikasi antar negara ASEAN.
Saat ini, tim Indonesia Letnan Kolonel Infantri MSokhir diberangkatkan ke Jepang Kamis (17/3) laluTim sudah dilatih dengan pengetahuan, keahlian, dan perlengkapan dalam menangani bencanaKesiapan ini juga termasuk dalam menangani korban radiasi akibat ledakan reaktor nuklir di Fukushima.Tim merupakan gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB), Kementerian Kesehatan, TNI, Badan SAR Nasional, dan Palang Merah Indonesia(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Resolusi PBB, Libya Gencatan Senjata
Redaktur : Tim Redaksi