Radiasi Sudah Cemari Susu dan Bayam

Produk Makanan dari Wilayah Reaktor Fukushima Dilarang Dijual

Minggu, 20 Maret 2011 – 07:56 WIB
Foto: REUTERS/Digital Globe/Handout

TOKYO - Wajar kalau Jepang meningkatkan level krisis nuklir mereka dari IV ke V sejak Jumat lalu (18/3)Sebab, beberapa lacakan terbaru menunjukkan bahwa radiasi telah menyebar pula ke bahan-bahan konsumsi manusia

BACA JUGA: Desain Gaun Middleton Tonjolkan Lekuk Tubuh



Kemarin (19/3) AFP melaporkan, level radiasi di atas normal seperti diatur undang-undang nuklir Jepang ditemukan di produk susu dan bayam tidak jauh dari Reaktor No 1 Fukushima di timur laut Tokyo
Begitu pula halnya dengan tap water (air keran yang di negara Jepang bisa langsung dikonsumsi, Red) di Tokyo dan beberapa prefektur sekitar Fukushima.

Menurut Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano, produk susu yang terkontaminasi itu ditemukan di Prefektur Fukushima, sekitar 30 kilometer dari reaktor

BACA JUGA: Klasik dan Tonjolkan Lekuk Tubuh Middleton

Jarak itu berada di luar zona penelitian dampak radiasi versi pemerintah
Adapun bayam yang terkena radiasi berada di Prefektur Ibaraki, tetangga Fukushima.  

Edano juga memastikan, pemerintah langsung memerintah pihak berkuasa di dua prefektur agar mengecek asal produk susu dan bayam itu

BACA JUGA: Sambut Resolusi PBB, Libya Gencatan Senjata

Begitu juga, bagaimana barang-barang tersebut didistribusikan.  "Pemerintah akan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk menghindari hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan," kata Edano"Ini memang hal yang mengkhawatirkanTapi, saya meminta Anda semua agar tenang."

Edano juga memberikan jaminan, sekalipun levelnya berada di atas normal, tidak berarti barang-barang terkontaminasi itu langsung memicu kematian jika dikonsumsi"Kecuali tentu jika dikonsumsi secara berulang-ulang dalam waktu beruntun," kata EdanoNamun, apa pun jaminan pemerintah, tetap saja temuan terbaru itu semakin menambah kekhawatiran warga terhadap dampak krisis nuklir di reaktor FukushimaReaktor tersebut bocor akibat gempuran gempa bumi 8,9 skala Richter yang disusul tsunami pada 11 Maret silam.    

Sadar akan hal itu, Tokyo pun akhirnya resmi melarang penjualan produk-produk makanan yang dihasilkan dari wilayah di sekitar reaktor FukushimaLangkah itu didukung Badan Tenaga Atom Internasional.

"Meski radioaktif iodin hanya punya daya hidup delapan hari dan selanjutnya akan memudar secara alami dalam beberapa minggu, tetap ada risiko jarak pendek terhadap kesehatan manusia jika makanan yang terkontaminasi dikonsumsi," kata Badan Tenaga Atom Internasional dalam rilisnya seperti dikutip situs koran Inggris The Guardian.

Apa lagi juga ditemukan tingginya kadar iodin di tap water di Tokyo dan Prefektur Ghunma, Tochigi, Saitama, Chiba, dan Niigata yang bertetangga dengan Prefektur Fukushima yang diyakini juga akibat radiasiSeperti halnya pada susu dan bayam di Fukushima dan Ibaraki, pemerintah juga menyatakan tap water terkontaminasi itu tidak serta merta berbahaya bagi pengonsumsinya

Screening terhadap makanan sudah mulai diinstruksikan oleh pemerintah Jepang agar dilakukan pemerintah lokal mulai Kamis lalu (17/3)Itu menyusul adanya insiden di reaktor Fukushima yang berada 250 kilometer barat laut Tokyo. 

Itu merupakan instruksi pertama yang dikeluarkan pemerintah Jepang terkait batas radiasi legal untuk makanan produk lokalBatasan untuk tiap jenis makanan berbeda, bergantung tinggi rendahnya kandungan radioaktif yang ditemukanParameter yang digunakan juga disesuaikan dengan standar internasionalMeski dipuji, langkah pemerintah Jepang tersebut sudah pasti sangat merugikan para peternak dan petaniSusu batal didistribusikan dan bayam tidak jadi dipanen

"Kami harus menunda semua pengiriman produk kamiSaya sungguh tidak tahu apa yang harus kami lakukan mulai besokSaya sungguh tidak tahu apa kami masih punya masa depan (di bisnis ini)," ujar Hideki Mukaitsubo, presiden Asosiasi Produsen Susu di Prefektur Fukushima, kepada AFP.  

Untunglah, selain meminta maaf, pengelola rektor Fukushima, Tokyo Electric Power Co (TEPCO), juga berancang-ancang memberikan kompensasi kepada merekaNamun, bagaimana mekanisme dan berapa besaran kompensasinya masih akan dibahas lebih lanjut.

Langkah Jepang melarang penjualan makanan dan minuman yang terkontaminasi langsung disikapi sejumlah negara lainBeberapa negara Asia menyatakan akan lebih ketat memeriksa produk dari Negeri Matahari Terbit tersebutInisiatif serupa juga akan dilakukan para anggota Uni Eropa

Bahkan, seperti juga dilaporkan AFP, Rusia sampai mengetes ikan dan air laut yang diambil dari Samudera PasifikItu dilakukan untuk mengetahui apakah dua jenis objek penelitian tersebut sudah terkena radiasi dari kebocoran reaktor nuklir di Jepang. 

Rusia adalah negeri yang "berbagi" Samudera Pasifik dengan JepangPenelitian ikan dan air laut itu dilakukan di Pusat Penelitian Perikanan Pasifik yang berlokasi di VladivostokHingga berita ini ditulis, hasil penelitian menunjukkan belum adanya tanda-tanda kontaminasi akibat krisis nuklir Jepang di perairan Pasifik yang masuk wilayah Rusia

Yang jelas, radiasi pada makanan dan susu serta reaksi negara-negara di Asia dan Eropa akan semakin memperberat tugas Jepang untuk bangkit dari keterpurukan akibat gempuran gempa bumi dan tsunamiWajar kalau kemudian rezim berkuasa di Jepang yang dipimpin Perdana Menteri Naoto Kan menjadi sasaran cercaan

"Yang seharusnya dilakukan perdana menteri adalah turun ke lapangan dan makan bayam serta minum susu yang katanya terkontaminasi ituKabar (radiasi di makanan dan minuman) itu bakal langsung memantik rumor berbahaya," tulis seorang yang menggunakan nama _ntg di akun Twitter-nya(c4/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Kewalahan Hadapi Krisis Nuklir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler