Full Day School, Kemenag: 99 Persen Tidak Setuju

Rabu, 14 Juni 2017 – 22:51 WIB
Puluhan murid SDN 002 Bahau Hulu, Apau Ping Malinau berharap Presiden Jokowi bisa menengok dan melihat langsung mereka yang ada di perbatasan, Senin (15/12). Foto: Agussalam/Radar Tarakan/JPNN.com Ilustrasi : Agussalam/Radar Tarakan

jpnn.com, SAMPANG - Kasipendma Kemenag Sampang, Jawa Timur Mawardi turut angkat suara mengenai full day school yang rencananya akan dibelakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Mawardi mengungkapkan, sejak wacana lima hari sekolah mencuat, pihaknya banyak menerima keluhan dari pendiri dan pengelola madrasah diniyah.

”Kalau sekolah formal itu dijalankan selama delapan jam. Maka, madin dan TPQ akan habis,” kata Mawardi seperti yang dilansir Radar Madura (Jawa Pos Group), Rabu (14/6).

BACA JUGA: Menteri Yohana Minta Kemendikbud Perhatikan Kondisi Anak di Daerah

Pihaknya mengaku sudah berupaya menyampaikan aspirasi masyarakat ke Kanwil Kemenag Jawa Timur agar ditindaklanjuti ke Kemenag RI.

”Mohon jangan diberlakukan dulu. Harus dikaji ulang dampaknya karena mayoritas 99 persen tidak setuju dengan kebijakan sekolah full day,” pungkasnya. (bad/c8/luq)

BACA JUGA: Sudah Ribuan Sekolah Terapkan Lima Hari Masuk

BACA JUGA: PKB Tolak Sekolah Lima Hari

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag Minta Jangan Terburu-buru Tolak Sekolah Lima Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler