jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) di DPR Ida Fauziah menolak rencana Mendikbud Muhadjir Effendy menerapkan kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan.
Kebijakan yang lebih dikenal dengan one day school itu rencananya mulai diterapkan di tahun ajaran baru, Juli 2017.
BACA JUGA: Menag Minta Jangan Terburu-buru Tolak Sekolah Lima Hari
Menurut Ida, banyak masyarakat yang keberatan dengan pemberlakuan sekolah lima hari sejak gagasan itu disampaikan Mendikbud Muhadjir beberapa waktu lalu.
"Saya kira kondisi Jakarta atau kondisi kota-kota besar yang lainnya tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk memberlakukan kebijakan secara nasional," kata Ida di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6).
BACA JUGA: Sekolah Lima Hari Dikritik MUI, Begini Respons Muhadjir Effendy
Dia mengatakan, di daerah-daerah masih banyak infrastruktur sekolah yang tidak memadai. Nah, kebijakan sekolah lima hari ini tentu juga akan memadatkan jam belajar siswa. "Apakah infrakstrukturnya mendukung?" katanya.
Ida mempertanyakan apakah anak-anak di dalam satu lingkungan pada kurun waktu yang lama dimungkinkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
"Anak-anak kan juga butuh waktu sosialisasi dan ganti lingkungan baru," katanya.
BACA JUGA: Mendikbud Sudah Teken Permen Sekolah Lima Hari
Ida menambahkan, selama ini persoalan itu sebenarnya sudah dijawab oleh Madrasah Diniyah (Madin) atau Taman Pendidikan Alquran (TPA).
Anggota Komisi VIII DPR itu mengatakan, selama ini banyak sekali kelompok masyarakat yang cukup efektif memberikan muatan keagamaan bagi anak-anak.
"Saya kira dengan kondisi yang seperti tidak pas kebijakan Pak Menteri ini dibuat secara nasional dan diberlakukan secara masif, tidak melihat kearifan-kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat kita," jelasnya.
Karenanya FKPB menginstruksikan anggotanya di Komisi X DPR untuk mengundang Muhadjir terkait kebijakan ini. Dia berharap Komisi X DPR meminta penjelasan kepada Mendikbud Muhadjir.
"Sebenarnya sudah pernah kita sampaikan ketika gagasan itu mulai digulirkan dan pernah disampaikan dan kita merasa Pak Menteri mendengar tapi nyatanya tidak," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Pastikan Sekolah Lima Hari tak Gerus Madrasah Diniyah
Redaktur & Reporter : Boy