jpnn.com - JAKARTA – Kian banyak saja produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan LLP-KUMK yang menembus pasar dunia. Terbaru, produk UKM Shaniqua Bamboo asal Rangkasbitung, Lebak, Banten bakal diekspor ke Jerman.
Beberapa produk yang diekspor di antaranya berbentuk lemari, rak buku dan ranjang. Sesuai namanya, semua produk itu dibuat dari bambu asli Rangkasbitung.
BACA JUGA: Menko Rizal Jajaki Kerja Sama dengan Negara Bangkrut Ini
Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengungkapkan, ekspor produk Shaniqua Bamboo ke Jerman merupakan kali pertama dilakukan. Ekspor produk berbentuk furniture tersebut dilakukan setelah ada permintaan dari pihak terkait dari Jerman.
"Sebelumnya perwakilan pemerintah Jerman datang ke Galeri Indonesia WOW di Gedung Smesco. Mereka tertarik dengan salah satu produk dan meminta mengirimkan ke Jerman," tutur Zabadi di sela-sela acara seremoni pelepasan kontainer ekspor LLP-KUKM ke Jerman di halaman Gedung Smesco, Rabu (8/6).
BACA JUGA: Anak Buah Bu Mega Saja Kaget TDL Tiba-Tiba Naik
Ekpor tersebut diharapkan menjadi pelecut para pelaku UKM lainnya agar lebih produktif dan kreatif.
"Sangat positif. Meski nilainya tidak besar, bagi para pelaku UKM yang produknya punya peluang merambah pasar dunia akan menjadi penyemangat sendiri," tutur pria tiga anak itu.
BACA JUGA: Perda Larangan Menjual Rokok Dianggap Sudah Kebablasan
Saat ini, baru satu kontainer produk Shaniqua Bamboo yang diekspor. Namun, bukan tidak mungkin jumlahnya akan bertambah di masa mendatang. "Untuk ekspor furniture ke Jerman ini, kami targetkan tiga kontainer," imbuhnya.
Menurut Zabadi, produk UKM berbahan bambu mulai diminati pasar luar negeri karena bambu yang digunakan memang sangat berkualitas.
"Karena bambu yang digunakan beda dengan bambu asal Tiongkok. Mungkin sekarang sudah banyak yang tahu kalau bambu Indonesia lebih futuristik dan indah jika dibuat seperti furnitur," ujarnya.
Di sisi lain, LLP-KUKM akan mengekspor produk yang sama dengan kapasitas lebih besar ke Senegal pada 24 Juni mendatang. "Sebenarnya sama satu kontainer, tapi feet-nya lebih banyak. Kalau ke Jerman hanya 20 feet, ke Senegal 40 feet dengan nilai Rp 325 juta," pungkasnya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Kembangkan Asuransi Pertanian, Ini Tujuannya
Redaktur : Tim Redaksi