jpnn.com, PADANG - PT FWD Life Indonesia (FWD Life) ikut memeriahkan puncak Insurance Festival 2017 di Padang, Sumater Barat, akhir pekan kemarin.
Hal itu merupakan salah satu bukti FWD Life mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi.
BACA JUGA: AXA Mandiri Pimpin Pasar Distribusi Bancassurance
Wakil Presiden Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani mengatakan, Insurance Festival 2017 merupakan acara tahunan oleh pelaku industri asuransi untuk mengenalkan asuransi ke masyarakat dengan cara yang menyenangkan.
Insurance Festival 2017 juga merupakan wujud dukungan pelaku industri asuransi kepada pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi asuransi di Indonesia.
BACA JUGA: Pertumbuhan Premi Asuransi Tak Menggembirakan
"Peran kami dalam perayaan Insurance Day 2017 ini merupakan tanggung jawab kami sebagai pelaku industri asuransi untuk membuktikan komitmen kami dalam memberikan edukasi akan pentingnya asuransi bagi masyarakat,” ujar Rudi.
BACA JUGA: FWD Life Ubah Cara Pandang soal Asuransi Lewat Konser Musik
Wakil Presiden Direktur FWD Life Rudi Kamdani melakukan flagging sebagai simbol dimulainya perayaan karnaval yang diikuti oleh komunitas masyarakat Padang dan para pelaku industri asuransi dalam acara puncak Insurance Festival 2017 di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat, Padang, Sabtu (9/12). Foto: Adrianto/Indopos/JPNN
Dia berharap aksi nyata yang dilakukan FWD Life bisa mewujudkan target pemerintah terhadap pertumbuhan industri asuransi.
Rudi menambahkan, Insurance Festival 2017 sejalan dengan visi FWD Life dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap asuransi.
Melalui festival itu, FWD Life yakin masyarakat akan semakin menyadari akan pentingnya asuransi.
Selanjutnya, masyarakat akan tergerak untuk mencari tahu manfaat asuransi.
Setelah memahami, masyarakat akan memutuskan untuk melindungi diri dan keluarga dengan asuransi.
"Sebagai bagian dari pelaku industri, FWD Life akan terus bergerak, berinovasi dan bersinergi dengan pemerintah dan pelaku industri lainnya. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih sadar berasuransi dan meyakini bahwa asuransi diperlukan untuk melindungi mereka dari segala macam risiko dan segala kemungkinan yang terjadi di masa depan,” jelas Rudi.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi mengatakan, inklusi keuangan menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mendorong pembangunan nasional.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusi (SNKI), pemerintah bersama kementerian dan lembaga terkait sepakat mendorong upaya peningkatan inklusi masyarakat ke sektor jasa keuangan dengan target 75 persen pada akhir 2019.
"Peran industri perasuransian dalam pembangunan nasional perlu terus didorong agar mampu tumbuh secara stabil dan berkelanjutan," ujar Riswinandi.
Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan kalangan industri asuransi akan terus berkomitmen memperkenalkan asuransi.
Hal itu seiring pertumbuhan kebutuhan perlindungan terhadap masyarakat serta masih besarnya kesenjangan proteksi di Indonesia.
"Jumlah masyarakat yang belum memahami dan memiliki asuransi masih besar. Hal ini menyadarkan kami bahwa pelaksanaan Insurance Day yang konsisten sangat dibutuhkan dilaksanakan setiap tahunnya. Sosialisasi yang berkelanjutan ini adalah tugas bersama seluruh insan pelaku asuransi bersama-sama DAI, asosiasi-asosiasi peransurasian, dan OJK," ujar Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hendrisman Rahim. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prudential Bayar Klaim Rp 6,4 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil