Gabung ISIS demi Budak Seks, Pria Selandia Baru Ini Kecele

Rabu, 06 Maret 2019 – 06:00 WIB
Mark Taylor, kombatan ISIS asal Selandia Baru. Foto: Daily Mail

jpnn.com, SYRIA - Mark Taylor, 42, adalah salah satu kombatan asing yang bergabung dengan ISIS. Dia meninggalkan kampung halamannya nan asri dan damai di Selandia Baru untuk bertempur bersama kelompok militan di Syria pada 2014.

Kini Mark merasa menyesal. Kehidupan di kekhalifahan ISIS ternyata tak seperti yang di harapkan. Selama lima tahun dia hanya dapat tugas menjaga perbatasan.

BACA JUGA: Lima Tahun Ditawan ISIS, Puluhan Bocah Yazidi Akhirnya Bebas

Namun, penyesalan terbesarnya adalah, dia tidak pernah punya budak seks. Bukan karena dilarang, tapi tidak mampu. Ya, perempuan Yazidi yang ditawan lalu diperdagangkan ISIS sebagai budak ternyata terlalu mahal bagi Mark.

"Anda harus mempunyai uang USD 4 ribu (Rp 56 juta), itu pun hanya akan mendapatkan budak Yazidi yang tua, setidaknya berusia 50 tahun," katanya kepada ABC.

BACA JUGA: Jurus Tantowi Yahya Menebar Pesan lewat Keceriaan Akhir Pekan

"Untuk yang masih menarik, setidaknya USD 10 ribu (Rp 140 juta) atau USD 20 ribu (Rp 283 juta)," ujar Mark. 

BACA JUGA: Mengharukan, Mantan Budak Seks ISIS jadi Duta Kehormatan

BACA JUGA: Inggris Cabut Kewarganegaraan Pengantin ISIS Shamima Begum

Kini hidup Mark benar-benar berantakan. Dia mendekam di penjara Kurdi setelah ditangkap di Syria Utara pada Desember 2018. Selandia Baru pun ogah menerimanya kembali sebagai warga negara.

“Aku minta maaf karena menyebabkan terlalu banyak masalah. Aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke Selandia Baru. Namun apapun yang terjadi, pada akhirnya itu benar-benar sesuatu yang harus aku jalani selama sisa hidupku,” terang dia.

Pada 2015, Pemerintah AS menyatakan Mark sebagai teroris global. Dia dianggap melakukan propaganda untuk mendorong serangan teror di Australia dan Selandia Baru. Mark pernah merilis video YouTube berisi seruan kepada simpatisan ISIS untuk menusuk polisi dan tentara saat perayaan Hari Anzac. (jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Huawei Diblokir, Tiongkok Bully Selandia Baru


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler