jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Muhammad Budyatna memerkirakan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggandeng partai politik anggota Koalisi Merah Putih (KMP) dan masuk dalam Kabinet Kerja tidak akan berhasil. Sebab, KMP tentu tak mau kena imbas pemerintahan Jokowi yang semakin terperosok.
"Siapa yang mau bergabung dengan pemeritahan yang akan membawa Indonesia karam? Saya rasa KMP juga menolak,” kata Budyatna saat dihubungi, Selasa (7/7).
BACA JUGA: Cak Imin Tegaskan Menteri Asal PKB Bakal Aman dari Reshuffle
Selain itu, lanjutnya, KMP tentu sudah sakit hati karena Golkar dan PPP juga diacak-acak. ”Jokowi mengacak-ngacak PPP dan Golkar. Mana ada orang meski politisi sekalipun akan percaya pada Jokowi?" sambungnya.
Di sisi lain, kata Budyatna, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) juga tak sekompak dulu lagi. Terlebih karena hubungan PDIP dan Jokowi sudah renggang,
BACA JUGA: Lebaran Muhammadiyah dan NU Sama, Persis Beda
Budyatna menyebut fakta itu akan memaksa memaksa Jokowi harus merapatkan diri ke relawannya di bawah kendali Rini Soemarno. ”Dengan KIH, Jokowi kan sudah pecah kongsi. KMP kemungkinan menolaknya. Satu-satunya harus memperkuat barisan dengan relawan di bawah komando Rini," ulasnya.
Bagi Rini, ujar Budyatna, kondisi itu menjadi sebuah peluang untuk menempatkan para relawannya di jajaran direksi atau komisaris BUMN. Selain itu Jokowi melalui reshuffle tentu akan mengurangi porsi menteri dari kader PDI Perjuangan.
BACA JUGA: Ternyata Ini Pembicaraan Cak Imin dengan Jokowi
"Mereka (PDIP, red) mendorong Rini untuk di-reshuffle. Tapi melihat fakta ini, Rini tidak akan digusur, meski sudah dituduh menjelek-jelekan Jokowi. Saya justru melihat para menteri dari partai yang akan di-reshuffle, bisa saja Puan Maharani yang berada paling atas untuk dicopot," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Berharap Jokowi Perhatikan Pendukung yang Berkeringat
Redaktur : Tim Redaksi