BACA JUGA: Korut Ancam Hancur Leburkan Korsel
Dari seluruh kawasan itu akan dijual total 108 ton gading ke dua negara Asia ituMenurut peraturan dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), konvensi internasional yang mengatur penjualan spesies berbahaya, empat negara Afrika telah melegalkan penjualan gading ke dua negara tersebut
BACA JUGA: Syria Bekukan Hubungan Diplomatik dengan AS
Selama ini wilayah Asia menjadi sasaran pasar gading terbesar, yang digunakan banyak keluarga sebagai stample dokumen dan handicraftNamun beberapa konservatoris mengkhawatirkan kedatangan mendadak gading legal ke Tiongkok dan Jepang dapat memicu pemburu gelap
BACA JUGA: Bos Kartel Obat Bius Meksiko Dibekuk
Karena sejak 1989 penjualan gading dilarang karena populasi gajah yang semakin menyusutMichael Wamithi, ketua program khusus gajah di Internasional Fund for Animal Welfare mengatakan kedua negara juga menjadi tujuan dari gading ilegal para pemburu gelap. ”Selama beberapa tahun terakhir, ditahan beberapa ton gading dipelabuhan TiongkokTidak adanya penegakan hukum sistem registrasi di kedua negara menjadi celah bagi para pedagang illegal,” ujarnya
Meski demikian pengawas penjualan hewan liar mengatakan yakin lelang yang berpindah setiap tiga hari itu tersebut suksesSetelah Namibia tiga hari akan pindah ke Botswana, Zimbabwe dan terakhir Afrika Selatan. ”Sejauh ini kami perhatikan, prosesnya disusun dengan baik,” ujar perwakilan nasional lalulintas perdagangan David Newton di JohannesburgPBB akan memonitoring agar penjualan gading gajah di kedua negara tersebut tidak tercampur dengan penjualan gading illegal.(AFP/BBC/erm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan AS Tewaskan Ayah dan Empat Anaknya
Redaktur : Tim Redaksi