Gadis Cantik Dijadikan Umpan, Motor pun Melayang

Kamis, 24 November 2016 – 08:03 WIB
KOMPLOTAN: Kapolrestabes Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Takdir Mattanete (kanan) menginterogasi empat tersangka perampas motor dari kiri, Abdul Jalil, Raymon, Nur Aini dan LIP. Foto Satria Nugraha/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Jangan mudah percaya kepada orang yang baru Anda kenal. Apalagi dengan wanita yang berparas cantik. Dengan modus minta pinjam, motor akhirnya dibawa kabur. 

Modus ini sudah dipraktikkan Abdul Jalil,22, dan Raymon,26. Dia menggunakan gadis cantik sebagai umpan. 

BACA JUGA: Jual Istri Sendiri, Tinggal Pilih Layanan Threesome atau Tukar Pasangan

Kedua warga Jalan Bangun Sari Gang I dan Jalan Tambak Asri, Gang Tanjung III Surabaya, Jawa Timur ini memanfaatkan Nur Aini,18, asal warga Sidotopo Dipo dan LIP,16, asal Jalan Tambak Dukuh untuk mencari target perampasan motor.

Selain menangkap empat tersangka, polisi juga menyita barang bukti yakni satu unit Kawasaki Ninja hasil curian, satu unit motor Yamaha Vega R, sebilah sajam dan uang tunai Rp 1 juta.

BACA JUGA: Rumah Dinas Wakil Ketua DPRD Jambi Dibobol Maling

Kapolres Pelabuhana Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Takdir Mattanete menjelaskan komplotan Jalil ini sebenarnya memiliki enam anggota. 

Selain Jalil sebagai otaknya, saat beraksi dia  dibantu oleh Raymon, Nur Aini, LIP, dua orang AA dan DP yang saat ini masih dalam pengejaran.

BACA JUGA: Mengaku Kanit Narkoba Polda Jabar, Jualan Kendaraan Harga Murah

Perlu diketahui jika Komplotan ini dibentuk oleh dua pasangan kekasih, yakni Abdul Jalil yang berpacaran dengan Nur Aini dan AA dengan LIP. 

Saat beraksi enam pelaku ini memiliki peran masing-masing. 

"Ada pelaku yang bertugas untuk mencari target, atau sebagai eksekutor dan ada pula yang bertugas menjual motor hasil perampasan," ungkap AKBP Takdir, Selasa (22/11).

Takdir juga menjelaskan awalnya Jalil meminta Nur Aini, kekasihnya dan LIP untuk mencari korban. Dengan paras cantik, mereka biasa "mangkal" mencari calon korban di beberapa tempat ramai, seperti kawasan Kenjeran dan di bawah Jembatan Suramadu. 

Mereka sengaja mencari perhatian dan melirik sejumlah lelaki yang sedang sedang ngopi.

"Karena tergoda dengan tingkah dua pelaku ini korban lantas menghampiri mereka. Setelah itu, kedua pelaku merayu korban agar mau diajak untuk kopi darat (bertemu, Red)," lanjut Takdir.

Dia juga menjelaskan setelah dua ABG ini berhasil membujuk korban dengan kopi darat. Mereka mulai melakukan aksinya. 

Kedua gadis yang baru lulus SMP dan SMA ini berpura-pura meminjam motor korban dengan alasan bertemu temannya di SPBU. 

Dengan alasan sekalian mengisi bensin motor korban. Karena tidak curiga, akhirnya korban meminjamkan sepeda motornya.

"Setelah berhasil meminjam motor korban, dua gadis ini menghubungi tersangka Jalil dan AA untuk mengambil sepeda motor korban dan dibawa kabur," terangnya.

Mantan kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini mengatakan, jika aksi LIP dan Nur Aini tidak berhasil meminjam motor korban, komplotan ini punya cara lain untuk mengerjai korbannya. Yakni, dengan menuduh korban mengajak jalan pacarnya.

Biasanya saat Nur Aini dan LIP dibonceng korban, Jalil AA dan DP serta Raymon ini langsung menghentikan korban dan mengancam korban dengan menggunakan sebilah pisau. Jika korban ketakutan, mereka langsung membawa motor korban.

"Selain dua modus tersebut, komplotan ini juga pernah melakukan perampasan dengan modus berpura-pura menolong pengedara yang jatuh. Setelah korban dibonceng, mereka akan membawa korban ke Jalan Kalianak. Di sanalah tersangka ini merampas motor dan benda berharga milik korban," ujarnya.

Alumnus Akpol tahun 1998 ini menambahkan setelah mendapat motor hasil curian itu, Raymon akan menjualnya ke Madura. Menurutnya komplotan ini sudah sangat meresahkan, sebab mereka sudah melakukan aksinya di beberapa TKP di Surabaya, mulai dari Asemrowo, Kalianak, Bubutan dan Sukomanunggal. Kerena begitu meresahkan keberadaan komplotan ini terus diburu.

"Akhirnya tim Resmob berhasil menangkap empat dari enam pelaku. Pertama, kami menangkap Jalil dan Raymon. Keduanya ditangkap di rumahnya masing-masing. Namun karena berusaha kabur saat ditangkap, keduanya terpaksa kami beri tindakan tegas dengan menembak kaki keduanya. Sementara dua gadis ini kami amankan di sebuah hotel di kawasan Kenjeran," terang perwira dengan dua melati di pundaknya ini.

Saat diperiksa penyidik, Jalil mengaku sudah melakukan aksinya sejak lima bulan terakhir. Awalnya juragan besi tua ini hanya menjalankan aksinya dengan AA saja. Awalnya keduanya hanya menjambret, namun karena penghasilan yang dihasilkan hanya sedikit, dia lantas mengajak DP dan Raymon untuk bergabung dan melakukan serangkaian aksi perampasan sepeda motor.

"Kami sempat kesulitan untuk mencari korban yang berada di lokasi yang kami inginkan. Sehingga saya mengajak pacar saya yakni Nur Aini dan kekasih AA untuk membantu mencarikan korban," ungkapnya.

Dia menjelaskan setelah mendapat hasil penjualan motor tersebut, dia membaginya dengan anggota komplotannya. Hasil kejahatan itu ia habiskan untuk membeli miras dan karaoke. Kemudian, menurut Nur Aini dan LIP,  mereka sudah mengetahui terkait sepak terjang kekasihnya. Mereka memamg sengaja membantu lantaran tergoda dengan tawaran yang diberikan.

"Saya sering dibelikan pakaian dan pulsa oleh pacar saya (Abdul Jalil, Red) sehingga saya mau membantu mereka," ungkap Nur Aini.

(yua/no/JPG) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Nekat Tenggak Dextro Campur Alkohol, Begini Jadinya...Ngeriiii


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler