jpnn.com - SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu, 28 Desember 2014. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigadir Jenderal Arthur Tampi menyatakan bahwa ketiganya adalah jenazah dengan nomor B015, B016, dan B018.
Jenazah B015 teridentifikasi berjenis kelamin perempuan atas nama Tjie Stevie Gunawan, 10, yang bertempat tinggal di Kupang Indah 21/29, Surabaya. Hasil identifikasi tersebut didapat dengan berdasar pada metode primer, sekunder, dan properti.
BACA JUGA: Mantan Menhub: Tak Mungkin Singapura Menerima Pesawat Hantu
“Masih dari sekunder juga dan berdasar hasil rekaman CCTV di Bandara Juanda, Surabaya, sebelum korban berangkat serta properti yang digunakan. Yakni, sweater lengan panjang warna merah muda, celana jins panjang warna biru, dan kaus hitam putih,” kata Arthur seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (5/1).
Sementara itu, jenazah B016 diidentifikasi dengan berdasar pada metode primer sidik jari antara antemmortem dan postmortem. Identifikasinya juga menggunakan metode sekunder. “Berdasar data tersebut, label jenazah B016 tidak terbantahkan adalah Juanita Limantara, wanita, 30 tahun, warga Pucang Timur Gang 2 Nomor 52, Surabaya, dengan status kebangsaan WNI,” ujar Arthur.
BACA JUGA: Langgar Jadwal, Izin Penerbangan AirAsia Bisa Dicabut
Berdasarkan identifikasi primer gigi dan sidik jari antara antemortem dan postmortem, jenazah dengan label B018 adalah Wismoyo Ari Prambudi dengan tinggi badan 170–175 cm, usia 24 tahun, alamat Dusun Jetak Lor, Kelurahan Bareng, Klaten Utara, KotaKlaten, dan status kebangsaan WNI. Arthur mengatakan bahwa Wismoyo merupakan pramugara AirAsia. (radarsurabaya/awa/jpnn)
BACA JUGA: Bahayanya Kuman dari Jenazah Membusuk
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Protes Kemendagri terkait Kinerja Kementerian Desa
Redaktur : Tim Redaksi