jpnn.com, CILEGON - Salah satu rangkaian wajib dalam perayaan HUT TNI adalah inspeksi pasukan peserta upacara. Tradisi ini tak bisa dianggap sepele, butuh kendaraan taktis atau rantis yang oke, berkelas dan dijamin tidak mogok.
Indomiliter melansir, tujuh dekade perayaan HUT TNI, belum sekali pun presiden selaku inspektur upacara menggunakan jip atau rantis produksi dalam negeri.
BACA JUGA: TNI Hari Ini, Nomor 1 di Asia Tenggara, 7 Asia, 14 Dunia
Di era Bung Karno, inspeksi pasukan menggunakan Land Rover. Sementara di jaman Pak Harto menggunakan jip CJ7 dan Mercedes Benz G Class. Di era Presiden RI berikutnya dominan memakai jip Mercy G Class.
BACA JUGA: Tentara Profesional Tidak Berpolitik, Jangan Berbisnis
Presiden Soekarno dengan Land Rover. Foto: from Indomiliter
Nah dari penelusuran Indomiliter, HUT ke-72 TNI di Cilegon ini, Pak Jokowi disebut-sebut akan melakukan inspeksi dengan rantis P6-ATAV (all terrain assault vehicle) 4×4, jenis rantis serbu untuk pasukan elite, yang saat ini telah dioperasikan Kopassus TNI AD dan DenBravo Paskhas TNI AU.
BACA JUGA: Hari Ini HUT TNI Terakhir Jenderal Gatot Nurmantyo
Beberapa foto yang didapat Indomiliter memperlihatkan rantis P6-ATAV telah dipersiapkan dengan pemasangan karpet merah dan plat “Indonesia 1.”
Dari aspek desain dan tampilan, menggunakan P6-ATAV untuk inspeksi pasukan akan terlihat lebih gagah dan sangar, maklum rantis ini punya ‘bentuk’ yang tak biasa.
Meski mengusung desain rangka pipa baja tubular, P6-ATAV punya dimensi yang terlihat lebih lebar, sekilas selebar jip humvee.
P6-ATAV adalah rantis produksi PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). Dari spesifikasi, P6-ATAV dibangun dari material steel high grade dan dual alumunium. Sebagai rantis serbu, P6-ATAV bisa dipasangi beragam dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting.
P6-ATAV pada posisi upper gun menggunakan jenis FN MAG kaliber 7,62 mm dan side gun menggunakan FN Minimi kaliber 5,56 mm.
Foto: from Indomiliter
Sementara dari dimensi, P6-ATAV punya panjang 4,6 meter, lebar 2,3 meter dan tinggi 1,5 meter. Untuk urusan dapur pacu, P6-ATAV disokong mesin turbo diesel 4 silinder 2.300 cc. Kekuatan mesinnya mencapai 142 hp pada 3.400 rpm. Seperti halnya Flyer 4×4, posisi mesin ditempatkan di bagian belakang. Sebagai kendaraan dengan kemampuan offroad kelas super, P6-ATAV mengusung independent suspension, dan winch khas kendaraan offroad.
Meski tidak dilengkapi kemampuan lapis baja, keempat ban telah menggunakan jenis run flat, sehingga sanggup menahan terjangan proyektil. P6-ATAV yang mengusung transmisi otomatis dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar 120 liter. Dengan kondisi fuel tank, P6-ATAV dapat sanggup melaju sejauh 500 km. Di kondisi jalan mulus, P6-ATAV bisa melaju sampai kecepatan maksimum 120 km per jam. (haryo adjie/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perayaan HUT TNI, ASDP Tutup Layanan Penyeberangan Dermaga
Redaktur & Reporter : Adek