jpnn.com - JAKARTA - Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengekau kecewa atas gagal terbentuknya koalisi partai-partai Islam untuk pemilihan presiden 9 Juli nanti.
Ketua MUI Din Syamsuddin menyebut, partai islam terlalu egois dengan hanya mengedepankan kepentingan partai.
BACA JUGA: 30 Calon Anggota DPD Ajukan Gugatan ke MK
"Bahkan individu di dalam partai juga, Ketua umum partai. Mereka lebih mementingkan koalisi dengan arah capres atau cawapres saja," tutur Din saat ditemui di Jakarta, kemarin.
Padahal, menurut Din, wacana koalisi parti-partai islam ini merupakan aspirasi dan amanat umat. Secara pribadi, Din juga mengungkapkan kekecewaan mendalamnya atas kegagalan tersebut. Ia mengaku pihaknya telah secara meksimal mengupayakan dan menjembatani adanya koalisi partai-partai Islam ini.
BACA JUGA: Tak jadi Capres, Gita Tetap Hormati Demokrat-SBY
Pertemuan dengan partai-partai Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun telah beberapa kali digelar. Namun pertemuan yang sempat diperkirakan akan menggebrak bursa politik itu pun gagal membuahkan hasil.
"Saya pribadi kecewa. Saya memahami (alasan mereka), memahami dengan kekecewaan. Seyogyanya bukan itu yang terjadi (mengedepankan urusan partai). Seharusnya partai hanya menghimpun saja," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
BACA JUGA: Tak Perlu Khawatirkan Capres yang Punya Utang
Din menganggap, partai-partai Islam seharusnya lebih mengedepankan kepentingan umat bukan pribadi. Arah koalisi pun menurutnya, tak seharusnya hanya mengarah pada kedudukan. Namun bersama-sama membawa kepentingan umat untuk diperjuangkan.
Din mencontohkan, apabila di kemudian hari ada kasus yang mengharuskan mereka memilih umat dan partai, mereka akan kebingungan karena tak ada pegangan.
"Jika lebih memilih partai atau kepentingan perorangan maka tidak layak dikaitkan dengan islam. Ada tanggung jawab (pengaitan dengan islam). Kalau tidak ditunaikan itu namanya manipulasi," tutupnya.(mia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Upayakan 11,2 Juta Pemilih PKB di Pileg Pilih Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi