jpnn.com, SIANTAR - Seorang ayah bernama Poltak Sitorus di Pematangsiantar, Sumatera Utara, bernasib tragis. Gagal bertemu putrinya, dia malah tewas mengenaskan di tabrak kereta api.
Tubuhnya pun terpotong beberapa bagian, dan meninggal di bantaran rel Kereta Api (KA) Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Senin (12/12) Pukul 04.00 WIB.
BACA JUGA: Polisi Terus Sisir Sungai Cari Korban Terbawa Arus Banjir
Informasi dihimpun, Senin (11/12) siang, Poltak Sitorus, 65, warga Kota Medan itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan di bantaran rel Kereta Api (KA) Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, sekira pukul 04.00 WIB.
Dugaan sementara, pria itu bunuh diri, dengan menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melaju.
BACA JUGA: Ibu Pelaku Jambret Menangis Histeris Lihat Anaknya Sekarat
Dari keterangan saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP), sebelumnya korban dengan mengendarai becak motor miliknya itu berniat menemui salah seorang putrinya di Jalan KS Tubun, yang tidak jauh dari lokasi.
Namun, dia mendapat kabar, putrinya itu telah pindah rumah ke Jalan Medan, Kecamatan Siantar Martoba. Kemudian, korban menuju pos penjagaan perlintasan kereta api.
BACA JUGA: Oknum Satpol PP Terjaring Razia Pekat di Hotel, Alamak..
“Dia dari stadion (Jalan KS Tubun). Terus istirahat di tempat yang jaga palang itu. Kalau pengakuannya mau ke rumah borunya (putri) di Jalan Medan,” kata warga.
Menurut warga, korban tiba-tiba melompat dari pinggir rel ke atas rel. Hanya beberapa detik sebelum kereta api lewat. Tubuhnya langsung terlindas.
Akibatnya, beberapa organ tubuh korban terpisah dan wajahnya hancur. Warga yang mengetahui itu langsung berkerumun dan menyaksikan tubuh korban yang tidak utuh lagi terkapar di rel kereta api.
Kepolisian yang mendapat informasi langsung menuju lokasi kejadian. Petugas yang diketahui dari Unit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar dan Polsek Siantar Timur melakukan evakuasi tubuh korban dengan menggunakan kantong jenazah.
Tubuh korban yang tidak utuh lagi, dikumpulkan langsung dibawa ke ruang instalasi jenazah RSUD dr Djasamen Saragih. Korban sempat menjadi Mr X karena dari badannya tidak ditemukan identitas.
Berselang beberapa jam kemudian, sepasang suami istri datang ke RSUD dr Djasamen Saragih. Mereka merupakan putri dan menantu dari korban.(cr-05/esa/ms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Kerja, Kaki dan Tangan Toni Terpaksa Diamputasi
Redaktur & Reporter : Budi