Gagal Ikut PTM Lantaran Buku dan Seragam Ludes Terbakar, Sedih

Senin, 30 Agustus 2021 – 16:54 WIB
Salah satu siswa RT 14/RW 05 Kebon Kosong yang merupakan korban kebakaran melakukan belajar daring di tempat pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Senin (30/8/2021). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang siswa SMKN 21 Jakarta Dimas Anggara Putra (16) merasa sedih tidak bisa ikut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas hari pertama, Senin (30/8) lantaran keluarganya menjadi korban kebakaran.

Siswa asal RT 14/RW 05 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat itu gagal ikut PTM lantaran kebakaran menghanguskan rumah orang tuanya pada Minggu malam (29/8).

BACA JUGA: 70 Rumah di Kemayoran Terbakar, Ratusan Warga Mengungsi

Buku-buku pelajaran dan seragam sekolah Dimas pun ludes yang peristiwa itu.

"Seharusnya saya hari ini PTM terbatas, tetapi tidak jadi datang ke sekolah. Saya sudah bilang ke guru dan minta izin tidak datang," ucap Dimas di tempat pengungsian kebakaran di SDN 09 Kebon Kosong, Senin.

BACA JUGA: Pengumuman Penting untuk Peserta Seleksi CPNS 2021 Jelang Tes SKD

Ibunda Dimas, Jumroh (42) mengatakan tidak sempat menyelamatkan harta benda, apalagi seragam dan buku sekolah anaknya saat kebakaran terjadi.

Dia hanya sempat menyelamatkan dompet dan telepon genggam yang berada di dekatnya.

BACA JUGA: Khawatir IKN Terbengkalai, Ahmad Basarah Ungkit Pembatalan Proyek SBY oleh Jokowi

"Saya tidak sempat menyelamatkan apa-apa, semua habis terbakar. Seragam sekolah, rapor SMP dan ijazah Dimas juga terbakar, karena semua barang-barang ada di lantai dua," tutur Jumroh.

Tidak hanya Dimas, siswa lainnya bernama Adi Mulyono (16) juga kecewa harus kembali mengikuti belajar daring karena tidak bisa hadir ke sekolahnya di SMKN 1 Jakarta Budi Utomo.

"Kecewa tidak bisa PTM. Baju sekolah dan sepatu semua terbakar. Padahal baru beli baju seragam dua hari yang lalu," ujar Adi.

Akibat musibah itu, Adi urung bertemu teman-teman barunya dan mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.

Menurut Adi, saat kebakaran terjadi dia baru saja pulang berolahraga di sekitar Kemayoran. Saat hendak memasuki jalan menuju rumahnya, dia mendengar teriakan tetangga soal kebakaran.

"Saya langsung menggendong nenek yang kebetulan di rumah. Orang tua saya tinggalnya beda rumah. Saya hanya sempat bawa telepon yang kebetulan ada di kantong celana," beber Adi.

Peristiwa kebakaran di Jalan Swadaya Kebon Kosong atau di area belakang Apartemen Grand Palace Kemayoran terjadi pada Ahad (29/8) pukul 18.25 WIB.

Kebakaran di Kemayoran tersebut menghanguskan 70 rumah semi permanen. Akibat kebakaran itu, 250 jiwa dari 55 KK mengungsi di SDN 09 Kebon Kosong.

Bantuan logistik, seperti tenda, selimut, popok bayi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya telah berdatangan sejak Ahad malam, baik dari Sudin Sosial Jakarta Pusat, BPBD, ACT dan donatur warga sekitar. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler