Gagal Penuhi Janji 100 Hari, Kubu Mahathir Salahkan Najib

Jumat, 17 Agustus 2018 – 22:09 WIB
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamaddi Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Janji Pakatan Harapan (PH) terhadap rakyat Malaysia meleset. Koalisi yang dipimpin Anwar Ibrahim itu tak mampu memenuhi janji 100 hari pertamanya kepada publik. Hanya 20 persen dari 10 manifestonya yang berhasil direalisasikan. Sisanya masih berjalan.

"Sejujurnya, kami tak bisa memenuhi apa yang kami harap bisa diselesaikan dalam 100 hari. Tapi, kami sudah berusaha sebaik mungkin," ujar Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Wan Azizah Wan Ismail, Kamis (16/8). Besok PH tepat 100 hari berkuasa di Negeri Upin-Ipin itu.

BACA JUGA: Mahathir Incar Jet Mewah Penilap Duit 1MDB

Dilansir The Star Online, politikus yang menjabat presiden PH tersebut mengungkapkan, dulu PH tak memiliki banyak informasi terkait masalah yang terjadi di tubuh pemerintahan.

Baru setelah berkuasa, mereka tahu apa yang sebenarnya. Ternyata kekacauan yang disebabkan rezim Najib Razak jauh lebih buruk dari dugaan mereka sebelumnya. "Saya tidak berusaha beralasan," tegasnya.

BACA JUGA: Empat Dakwaan Baru untuk Dato Najib

Wan Azizah mengungkapkan bahwa setidaknya ada satu janji yang telah diimplementasikan. Yaitu, program tabungan dan rencana pensiun employees provident fund (EPF) untuk ibu rumah tangga yang dibawahkan Kementerian Pembangunan Komunitas, Keluarga, dan Perempuan.

Hal senada diungkapkan PM Mahathir Mohamad. Dia menegaskan bahwa pemerintah harus memprioritaskan bersih-bersih dulu. Termasuk mendepak separo pejabat. Pemimpin 93 tahun itu menegaskan butuh waktu sedikit lebih lama untuk memenuhi semua manifesto PH.

BACA JUGA: Berbelasungkawa untuk Lombok Utara, Mahathir Hubungi Jokowi

"Tempo pemerintahan satu periode mungkin tidak cukup. Tapi, kebanyakan janji manifesto akan dipenuhi dalam waktu tersebut," ujarnya.

Meski tak mampu memenuhi janjinya sesuai dengan target, dukungan untuk Mahathir dan PH tetap tinggi. Berdasar survei Merdeka Center pada 7-14 Agustus, diketahui bahwa 71 persen penduduk mendukung Mahathir.

Mereka puas dengan performanya selama 100 hari pertama. Jajak pendapat itu melibatkan 1.160 orang.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 56 persen puas dengan performa koalisi PH untuk memenuhi janjinya saat kampanye. Selain itu, 55 persen yakin Malaysia sudah menuju ke arah yang benar. Hasil survei tersebut menurun sedikit bila dibandingkan dengan saat PH kali pertama menang pemilu.

Direktur Asia Institute di University of Tasmania Profesor James Chin mengungkapkan bahwa saat ini penduduk masih mendukung Mahathir. Ibaratnya, itu merupakan masa bulan madu yang diperpanjang. Rakyat tahu PH tak mungkin bisa mengubah keseluruhan sistem yang sudah berlangsung selama puluhan tahun dalam 100 hari.

Selain itu, mayoritas penduduk Malaysia menginginkan dua hal dari pemerintahan Mahathir. Yaitu, nol toleransi terhadap korupsi dan tanggung jawab para pejabat pemegang kekuasaan. Dua hal itulah yang kini digarap PH. Di antaranya, memproses skandal korupsi 1MDB dan bersih-bersih pemerintahan.

Di tempat terpisah, oposisi menyatakan tak puas dengan kinerja 100 hari pertama PH. Wakil Presiden Partai PAS Ibrahim Tuan Man memberikan nilai D untuk PH.

Menurut dia, performa PH selama 100 hari pertama kurang dari 30 persen. Mereka juga gagal memenuhi janji-janjinya.

"Komite yang menulis manifesto itu harus tanggung jawab karena mereka gagal mempelajari secara menyeluruh apakah janji itu bisa dipenuhi atau tidak." (sha/c10/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Perlawanan, Anwar Ibrahim Gantikan Istrinya di PKR


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler