Mahathir Incar Jet Mewah Penilap Duit 1MDB

Senin, 13 Agustus 2018 – 08:45 WIB
Bombardier Global 5000. Foto: Bombardier Aerospace

jpnn.com, PUTRA JAYA - Kedatangan kapal yacht supermewah Equanimity di Malaysia pekan lalu jadi angin segar bagi pemerintah Malaysia. Kini pemerintah mengincar aset lain milik Jho Low. Yakni, pesawat Bombardier Global 5000.

Channel News Asia melansir, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan minatnya saat berbicara dengan media di Serdang kemarin, Minggu (12/8). "Saya rasa kami harus membawa (pesawat itu) kembali," ujar pria 93 tahun tersebut di sela-sela acara pameran seni Perdana University.

BACA JUGA: Kantongi Tiga Dakwaan Baru, Najib Membisu

Pesawat pribadi milik Jho Low memang tak semahal Equanimity. Penyitaan superyacht tersebut boleh dibilang salah satu sitaan Malaysia dengan nilai paling tinggi. Nilainya USD 250 juta atau Rp 3,6 triliun. Sedangkan pesawat jet yang sedang diburu tersebut dibeli Low "hanya" dengan USD 35 juta atau Rp 506 miliar.

Namun, pemerintah Malaysia berharap setidaknya aset tersebut bisa dicairkan untuk mengganti dana 1MDB yang diselewengkan. Apalagi, lokasi pesawat cukup dekat.

BACA JUGA: Berbelasungkawa untuk Lombok Utara, Mahathir Hubungi Jokowi

Menurut The Star, pesawat itu ditahan otoritas Singapura di Bandara Seletar sejak 2017. Sayang, Mahathir belum menyampaikan detail rencana penyitaan tersebut.

Dia hanya menegaskan bahwa pemerintah akan menarik semua uang yang diselewengkan dari kasus 1MDB.

BACA JUGA: Anwar Tunggal Ibrahim

"Kami tahu siapa yang menyelewengkan, tapi tidak tahu di mana mereka. Dan akses terhadap uang tersebut bergantung upaya kita membuktikan bahwa itu uang negara," jelasnya.

Untuk saat ini, pemimpin Pakatan Harapan tersebut fokus mencairkan aset yang sudah ada di tangan. Sabtu lalu dia melihat sendiri isi Equanimity, kapal besutan Oceanco itu.

Politikus kawakan tersebut mengaku baru melihat kapal dengan fasilitas mewah seperti itu. "Di dalam yacht, orang-orang bahkan tak boleh menggunakan sepatu. Hanya kami yang dapat pengecualian," tegasnya.

Dia mengatakan bakal melelang kapal tersebut secepatnya. Jelas, dia tak mau lama-lama untuk menyimpan kapal tersebut di Port Klang. Dalam sebulan, mereka harus menghabiskan 2 juta ringgit atau sekitar Rp 7 miliar untuk perawatan.

"Kami punya bayangan siapa yang mungkin berminat. Tapi, mereka harus benar-benar kaya. Mungkin orang Arab atau Bill Gates mengajukan penawaran," ungkapnya.

Low Taek Jho, nama asli Low, pun langsung memberikan pernyataan resmi pada hari yang sama. Melalui pengacaranya, dia mengatakan bahwa Mahathir berbohong kepada publik.

Menurut dia, kepemilikan aset tersebut masih masuk proses peradilan di AS. Karena itu, tak mungkin pemerintah AS menyerahkan kapal tersebut kepada Malaysia. (bil/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahathir Cabut Aturan Represif Era Najib


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler