jpnn.com, TOKYO - Malang betul nasib Novak Djokovic di Olimpiade Tokyo 2020. Menargetkan Golden Slam, petenis peringkat satu dunia itu justru pulang dengan tangan kosong dari Jepang.
Sebagai informasi, Golden Slam ialah sebutan bagi seorang atlet yang sanggup memenangi empat gelar Grand Slam dan emas Olimpiade dalam satu musim.
BACA JUGA: Mengejutkan! Ditekuk Wakil Spanyol, Novak Djokovic Pulang dengan Tangan Hampa dari Tokyo 2020
Sebelumnya, Djokovic telah meraih tiga Grand Slam, yaitu Australia Open, Rolland Garos, dan Wimbledon.
Harapan petenis asal Serbia itu meraih Grand Slam kandas usai kalah dari Alexander Zverev (ROC) di semifinal Olimpiade Tokyo.
BACA JUGA: Kandas Secara Dramatis di Semifinal Tokyo 2020, Novak Djokovic Gagal Samai Prestasi Steffi Graf
Lebih parah lagi, Djokovic juga gagal di perebutan medali perunggu lawan petenis Spanyol, Pablo Carreno, pada cabang olahraga tenis nomor perorangan putra.
Pria berusia 34 tahun itu juga rela melepas medali perunggu di ganda campuran tenis Tokyo 2020, di mana ia bermain bersama Nina Stojanovic. Ia memilih mundur dengan alasan cedera bahu.
Setelah kegagalan yang cukup mengejutkan itu, Djokovic coba menghibur diri dengan bertekad memperbaiki prestasinya di Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Djokovic bersumpah untuk bangkit pada turnamen di Prancis itu karena hingga saat ini, dirinya baru sekali merasakan medali di Olimpiade, yakni perunggu yang ia rebut di Beijing 2008.
Melalui akun twitter pribadinya, Djokovic menuliskan:
"Sebuah keistimewaan bisa mewakili Serbia di Olimpiade. Terima kasih Tokyo 2020 dan semua orang yang membantu kami bersatu untuk hal-hal ajaib dalam olahraga,"
"Saya sudah memberikan segalanya untuk memperjuangkan medali, dan saya menantikan untuk kembali kuat di Paris 2024," tulisnya.
Novak Djokovic tak lupa mendoakan kontingen Serbia lainnya yang masih berjuang di Olimpiade Tokyo agar bisa meraih hasil maksimal.
"Ini adalah pengalaman luar biasa yang tidak akan pernah saya lupakan. Semoga sukses untuk semua atlet Serbia yang masih bertarung memperebutkan medali," tambahnya.
Perhatian Djokovic untuk saat ini tertuju ke AS terbuka yang akan berlangsung pada akhir Agustus ini, di mana ia menargetkan untuk menutup kalender Grand Slam dengan gelar keempatnya di musim ini.
Jika berhasil menang di New York, Djokovic akan memegang rekor sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak, mengalahkan capaian Rafael Nadal dan Roger Federer.(rt/mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib