jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono merasa miris pada kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Meski klaim pemerintah stok minyak goreng tersedia dengan harga eceran tertinggi (HET) baru Rp 14 ribu per liter, namun pada kenyataannya sulit didapatkan.
BACA JUGA: Kebijakan Mendag Lutfi Soal Harga Minyak Goreng Dinilai Tidak Matang
"Harga Rp 28 ribu per dua liter. Namun, tidak banyak stoknya dan pembeli hanya boleh beli satu plastik ukuran dua liter saja," ujar Arief Poyuono kepada JPNN.com, di Jakarta, Rabu (9/2).
Di sisi lain, sulitnya distribusi minyak goreng ke pasar tradisional masih sulit.
BACA JUGA: Sentil Mendag Soal Minyak Goreng, Mufti Anam: Ini Perintah Presiden
"Sebuah bentuk kegagalan total untuk mengendalikan harga minyak goreng menjadi lebih murah, dan malah membuat pedagang akhirnya lebih baik tidak usah menjual karena nanti untungnya sedikit malah berperkara dengan hukum keluar duit banyak," beber Arief.
Kemudian, lanjut Arief, minyak goreng di toko kelontong pun masih berkisar Rp 40 ribu per dua liter.
BACA JUGA: Asyik! 40 Juta Liter Minyak Goreng Murah Segera Meluncur, Siap-Siap
Menurunya, persolan ini tak bisa diangga enteng.
"Kasian ya nasib tukang nasi goreng, pecel lele, warteg, warung padang, tukang gorengan cilok yang membutuhkan minyak goreng untuk usahanya. mana cukup kalau hanya boleh beli satu plastik ukuran dua liter walau harga murah," ujar dia.
Arief pun merasa miris karena Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, memiliki harga minyak goreng yang mahal, bahkan produknya langka.
"Copot menterinya, karena tak mampu mengatur tata niaga CPO dan justru menyalahkan program biodiesel Jokowi," ungkapnya.
Menguti dari Data Info Pangan Jakarta, harga minyak goreng hari ini rata-rata dijual Rp 18.721 per kilogram di pasar-pasar di DKI Jakarta.
Harga minyak goreng tertinggi di Pasar Pondok Labu yakni Rp 21 ribu per kilogram.
Kemudian, secara nasional dikutip dari laman hargapangan.id, minyak goreng curah dibanderol Rp 17.600 per kilogram.
Harga minyak goreng kemasan bermerek rata-rata nasional yakni Rp 18.600 per kilogram. (mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia